Selain situs web, proyek ini juga memiliki Twitterbot @EarthLikeWorld, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan bot yang mencuitkan daratan-fraksi planet, vulkanisme, dan lokasi zona layak huni serta mengembalikan citra planet yang tampak realistis.
Menurut Tasker, bagian tersulit dari pembuatan situs tersebut adalah menjaga kode cukup ringan untuk dijalankan di situs, mengingat opsi untuk membuat gambar atau citra planet bisa membuat situs berjalan dengan lambat. Berkat bantuan Nicholas Guttenberg, ia menciptakan jaringan saraf yang menciptakan lanskap tampak realistis berdasarkan gambar dari Google-Earth.
Dilansir laman Space.com, Senin (6/4/2020), untuk menyiasati agar situs web tidak macet, perhitungan awal dijalankan secara terpisah dari gambar. Input hanya membutuhkan beberapa detik sementara gambar bisa memakan waktu 10 detik atau lebih lama.
Untuk membuat planet ciptaan sendiri, pengguna dapat mengakses situs web https://www.earthlike.world
Baca Juga: Anaknya Diberi Tugas Susah, Curhatan Emak-emak Ini Malah Bikin Ngakak