Mantan Astronot NASA Sebut COVID-19 Lebih Berbahaya daripada Misi Antariksa

Senin, 06 April 2020 | 10:36 WIB
Mantan Astronot NASA Sebut COVID-19 Lebih Berbahaya daripada Misi Antariksa
Ilustrasi peluncuran roket ke luar angkasa. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mantan astronot NASA yang kini beralih profesi menjadi dokter gawat darurat, Dr. Bill Fisher, menyebut bahwa COVID-19 lebih berbahaya daripada melakukan perjalanan ke luar angkasa.

"Saya benar-benar lebih khawatir ketika akan pergi bekerja besok pagi, daripada saat saya meluncur dengan pesawat ulang-alik," kata Fisher sebagaimana dikutip laman Mashable, Senin (6/4/2020).

Sebagai seorang yang pernah menjalani misi bersama badan antariksa Amerika Serikat, Fisher memiliki pengalaman ke luar angkasa menggunakan pesawat ulang-alik pada 1985.

Fisher bercerita, pesawat yang ia tumpangi melaju dengan kecepatan 18.000 mph agar bisa menembus atmosfer Bumi, yang bukan hanya membuat jantung berdebar-debar, tapi turut mempertaruhkan keselamatan nyawanya.

Baca Juga: Komplain Pembeli Donat Ini Bikin Warganet Ngakak

Pasalnya dalam sejarah pesawat ulang-alik, tercatat ada tujuh anggota awak meninggal dalam tragedi pesawat Challenger pada 1986. Setelah meluncur 73 detik, pesawat tersebut meledak di angkasa.

Secara matematis, Fisher menyebut bahwa peluang manusia untuk meninggal dalam pesawat antariksa sekitar 1,5 persen. Namun, angka tersebbut belum apa-apa ketimbang pandemi corona saat ini yang bisa menyebabkan risiko kematian dengan persentase 9-12 persen.

Ilustrasi pakaian astronot. [Shutterstock]
Ilustrasi pakaian astronot. [Shutterstock]

Sialnya, COVID-19 juga bukan hanya rentan menyerang orang-orang di usia senja seperti Fisher yang sudah berusia 74 tahun saja, tapi juga berisiko menginfeksi kalangan muda.

Ketakutan Fisher juga semakin meningkat lantaran AS tercatat menjadi negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 300.000 kasus dan 8.300 orang diantaranya meninggal dunia.

Oleh karena itu, ia mendukung gerakan pemerintah untuk menjalankan social distancing agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Konservator Kaget Temukan Lukisan di Dalam Peti Mumi Berusia 3.000 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI