"Orang-orang mengetahui tentang seberapa kuat alat ini untuk melawan virus dan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga saya harus mengunggah ini dengan cepat. Alat-alat ini kemungkinan akan terjual habis pada akhir minggu ini," tulis Greenfield, seperti dikutip dari Wired, Minggu (5/4/2020).
Influencer lainnya yang berpsekulasi punya cara jitu melawan COVID-19 datang dari seorang YouTuber bernama Holly Dolke.
Dalam sebuah video berjudul 'How to build immunity for the Coronavirus,' ia merekomendasikan sejumlah vitamin dan suplemen yang diklaimnya mampu membantu tubuh untuk mencegah infeksi, antara lain vitamin D, vitamin C, dan zinc.
Menanggapi opini ngawur para influencer terhadap obat virus corona tersebut, Michael Starnbach dari Harvard University yang berfokus pada mikrobiologi dan imunobiologi mengatakan bahwa gagasan untuk menggunakan disinfektan secara internal adalah hal yang salah.
Baca Juga: Update Corona 5 April 2020 di Jogja: 4 Pasien Positif Meninggal, 6 Sembuh
Memang benar, kata Starnbach, studi menunjukkan bahwa memiliki nutrisi yang cukup dapat meningkatkan imun tubuh untuk melawan infeksi seperti dengan tingkat vitamin D yang memadai yang telah dikaitkan dengan sedikit penurunan infeksi seperti flu biasa. Akan tetapi, itu tidak berarti mengonsumsi banyak vitamin D atau suplemen lain dapat mencegah penyakit yang disebabkan virus.
Terlebih, belum ada penelitian maupun data ilimiah tentang bagaimana sistem tubuh meningkatkan kekebalan dengan suplemen atau diet, khususnya untuk COVID-19.
"Sebagai ilmuwan dan profesional medis, kami mengandalkan studi berbasis bukti untuk merekomendasikan produk. Tidak hanya menciptakan sesuatu dan membuat klaim tentang hal itu," ujar Starnbach.
"Masyarakat juga harus ada inisiatif mencari bukti untuk mendukung rekomendasi, bukan sekadar pernyataan dari influencer yang menyarankan bahwa suatu produk akan membantu untuk menangani penyakit tertentu," pungkasnya.
Sementara itu, badan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa ozon adalah gas beracun yang jika digunakan tanpa pengawasan medis, bisa berbahaya bagi manusia dan hewan.
Baca Juga: Dahsyat! Ilmuwan Inggris Bikin Kertas Pendeteksi Corona di Air Limbah