Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan akan menyeleksi sebanyak lebih dari 12.000 calon astronot yang akan bergabung dengan Generasi Artemis, sebuah kelas astronot baru yang akan dikirim ke Bulan dan bahkan Mars.
"Kami telah memasuki era baru eksplorasi ruang angkasa dengan program Artemis dan kami senang melihat begitu banyak orang Amerika mendaftar untuk bergabung dengan kami," kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan pada 1 April kemarin.
Antisipasi pendaftaran ini sudah melambung tinggi ketika NASA mengumumkan pembukaan kelas baru pada Februari lalu. Pendaftaran dibuka pada 2 hingga 31 Maret.
"Untuk pendaftaraan ini, NASA meningkatkan persyaratan pendidikan untuk pelamar dari gelar sarjana menjadi gelar master dalam bidang sains, teknologi, matematika, atau teknik. Selain itu, periode pendaftaran dipersingkat dari dua bulan menjadi satu bulan," demikian dibeberkan NASA.
Baca Juga: Bermodal Air Kencing, Astronot Bisa Bangun Rumah di Bulan ?
Dilansir dari Space.com, NASA diperkirakan akan mengumumkan pilihan akhir untuk kelas astronot baru pada pertengahan tahun 2021. Setelah terpilih, para kandidat astronot akan menjalani pelatihan selama 2,5 tahun ke depan untuk penerbangan luar angkasa, kemudian harus menunggu untuk dipilih menjadi awak ruang angkasa.
Para astronot baru akan berlatih untuk terbang dengan pesawat luar angkasa Orion dan megarocket Space Launch System (SLS) untuk misi Artemis.
Sementara untuk melawat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), mereka akan menggunakan pesawat swasta seperti Crew Dragon milik SpaceX dan Starliner dari Boeing.
Saat ini NASA memiliki 48 astronot aktif dan telah melatih sebanyak 350 astronot sejak 1960-an. Program Artemis sendiri merupakan nama misi yang diberikan NASA untuk pendaratan manusia di Bulan pada tahun 2024 mendatang. Setelahnya, NASA berharap untuk melanjutkan misi ke Mars pada tahun 2030-an.
Baca Juga: Astronot Dikirim ke Luar Angkasa Saat Pandemi Corona, Begini Prosedurnya