Para aktivis mengkritik kebijakan Beijing itu. Mereka menilai, Tiongkok telah mengambil langkah yang tragis dan ironis, mengingat Covid-19 adalah penyakit yang diduga berkaitan dengan penjualan daging binatang liar.
"Kita tak boleh mengandalkan bahan dari binatang liar seperti empedu beruang untuk melawan virus mematikan yang tampaknya berasal dari alam liar," kata Brian Daly, juru bicara Animals Asia Foundation.
Virus Sars-Cov-2 diyakini berasal dari kelelawar, tetapi sejumlah penelitian menduga virus mematikan itu menginfeksi manusia melalui mamalia lain sebagai perantara.
Tidak hanya Covid-19, SARS yang muncul pada 2002 silam juga diyakini berasal dari pasar binatang liar di Guangdong, China. Virus corona pemicu SARS diduga menjangkiti manusia via musang.
Baca Juga: Kandidat Obat Covid-19 Ditemukan Pada Tubuh Kelelawar Buah
Selain ironis, kebijakan itu juga ganjil karena asam ursodeoksikolat kini sudah tersedia di pasaran dalam versi sintetisnya.
"Jadi, seharusnya tidak perlu lagi empedu beruang diambil untuk digunakan sebagai obat," kata Richard Thomas dari organisasi pemantau pasar ilegal binatang liar, Traffic.