Enam Tempat Karantina Teraneh karena Pandemi Corona

Kamis, 02 April 2020 | 12:11 WIB
Enam Tempat Karantina Teraneh karena Pandemi Corona
Ilustrasi kapal selam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebaran virus Corona (COVID-19) mengharuskan sebagian besar orang di seluruh dunia menetap di dalam rumahnya masing-masing agar mencegah penyebaran. Namun, tidak semua orang menghabiskan waktu isolasi di dalam rumah, beberapa terjebak di tempat lain.

Dilansir laman IFL Science, berikut enam tempat karantina teraneh karena pandemi virus Corona:

1. Kapal pesiar

The Diamond Princess terpaksa harus menghentikan perjalanannya di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Kapal ini dilaporkan memiliki kasus pertama pada 20 Januari lalu.

Baca Juga: Rusia Uji Coba Vaksin Penangkal Virus Corona

Kapal pesiar lainnya yang memiliki kasus serupa adalah World Dream, Grand Princess, dan Zaandam. Mirisnya beberapa orang di atas kapal telah meninggal dunia karena wabah Corona dan kapal tidak diizinkan kembali ke daratan.

Petugas kesehatan di Jepang memindahkan penumpang yang positif terjangkit virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess ke rumah sakit untuk dirawat. (Foto: AFP)
Petugas kesehatan di Jepang memindahkan penumpang yang positif terjangkit virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess ke rumah sakit untuk dirawat. (Foto: AFP)

2. Kapal penelitian

Sebuah kapal penelitian Ekspedisi Arktik terjebak di antara es dan harus dihentikan karena salah satu anggota tim proyek dinyatakan positif COVID-19. Misi yang disebut MOSAiC itu telah terjebak dalam es sejak Oktober 2019.

Dari tim MOSAiC, sebanyak 20 orang melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi dan semuanya harus dikarantina selama dua minggu.

Tim yang telah berada di atas kapal sejak Februari tahun ini akan bertukar dengan tim peneliti lain pada April. Tetapi dalam kondisi saat ini, itu tidak mungkin dilakukan dengan pesawat.

Baca Juga: Bukalapak Laporkan Oknum Penipuan Alat Kesehatan ke Jalur Hukum

Penyelenggara proyek mencari cara untuk mengatur pertemuan melalui kapal Rusia, tetapi masih belum jelas karena tingkat infeksi yang tinggi.

REKOMENDASI

TERKINI