Lebih lanjut, efek pemudik dari kota besar yang terdampak Covid-19 selama masa diberlakukannya aturan jaga jarak fisik sejak minggu ketiga Maret 2020 diasumsikan tidak signifikan. Model ini juga masih membatasi efek-efek eksternal lainnya, seperti suhu udara, jumlah populasi, dan kepadatan penduduk.
Dedi mengklaim berdasar model PPDM, rata-rata kesalahan prediksi selama dua pekan terakhir hanyalah sebesar 1,5 persen. Setelah diujikan, prediksi selama empat hari terakhir sejak Kamis (26/3/2020) model ini ternyata sangat akurat, dengan kesalahan (error) yang dihasilkan selalu di bawah 1 persen.
"Error maksimum sebesar 0,9 persen dan minimum 0,18 persen," kata dia. [Antara]
Baca Juga: Satelit Nusantara Dua Meluncur Triwulan II 2020, Ditengah Wabah Covid-19