Covid-19 di Indonesia Diprediksi Berakhir Mei, Jumlah Kasus Capai 6.174

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 01 April 2020 | 22:16 WIB
Covid-19 di Indonesia Diprediksi Berakhir Mei, Jumlah Kasus Capai 6.174
Ilustrasi Universitas Gadjah Mada. (Dok : UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Dedi Rosadi memperkirakan persebaran infeksi Covid-19 di Indonesia akan berhenti pada akhir Mei 2020 dengan minimum total penderita positif mencapai 6.174 kasus.

"Dari hasil analisis pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif di sekitar 6.174 kasus," kata Dedi Rosadi saat jumpa pers secara daring di Yogyakarta, Rabu (1/4/2020).

Dedi mengatakan prediksi itu merupakan hasil pemodelan matematika yang dikembangkan bersama dengan sejumlah pakar dengan nama model probabilistik yang berdasar pada data nyata atau probabilistik data-driven model (PPDM).

Dia menyebutkan hasil prediksi ini perlu disampaikan mengingat sejumlah hasil prediksi model matematika dinamik terhadap data penderita positif Covid-19 yang cenderung terlalu berlebihan.

Baca Juga: Satelit Nusantara Dua Meluncur Triwulan II 2020, Ditengah Wabah Covid-19

Melalui model itu, menurut dia, diperkirakan angka maksimum total penderita Covid-19 setiap harinya terjadi pada pekan kedua April 2020, antara 7 hingga 11 April 2020.

"Penambahan lebih kurang 740 sampai 800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," kata dosen FMIPA UGM ini.

Berdasarkan data yang ada, diperkirakan pandemi akan berakhir lebih kurang 100 hari setelah 2 Maret 2020 atau sekitar 29 Mei 2020. Adapun maksimum total penderita Covid-19 positif adalah sekitar 6.174 kasus.

Dia menjelaskan sejak pertengahan Mei 2020, penambahan total penderita sudah relatif kecil. Mengacu pada hasil ini, Dedi menyarankan untuk tidak melakukan ritual mudik lebaran dan kegiatan salat tarawih berjamaah di masjid selama Ramadan.

Intervensi ketat oleh pemerintah melalui parsial lockdown dan penjarakan fisik, kata dia, juga harus diperketat sampai pandemi benar-benar berakhir di awal Juni 2020.

Baca Juga: Benarkah Persentase Kematian Pasien Covid-19 Indonesia yang Paling Tinggi?

Prediksi tersebut berdasar data penderita hingga Kamis (26/3/2020) dan diasumsikan telah ada intervensi ketat dari pemerintah sejak pekan ketiga Maret 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI