Suara.com - Teknologi dan penggunaan internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Sayangnya, banyak pengguna internet di Indonesia tidak sadar telah membagikan informasi pribadi, seperti profil, aktivitas online, kondisi kesehatan, lokasi, hingga informasi akun keuangan saat menggunakan internet.
Sebuah survei dilakukan oleh We Are Social & Hootsuite. Tercatatkan, rata-rata waktu yang dihabiskan satu pengguna Internet di Indonesia sekitar 7 jam dan 59 menit.
Adapun rutinitas berinternet orang Indonesia berhubungan dengan berbagi data adalah bepergian menggunakan aplikasi online, memesan kelas olahraga, berbelanja online, mendengarkan podcast dengan aplikasi streaming, reservasi makan malam melalui aplikasi, dan browsing sebelum tidur.
Melimpahnya data yang dihasilkan oleh pengguna internet, menyebabkan beberapa perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab atas potensi penyalahgunaan data tersebut.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Nintendo Switch Langka
Selain itu, pelanggaran privasi data lainnya yang harus disadari dan dipahami oleh pengguna Internet adalah Surveillance Economy, merupakan sistem di mana beberapa perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab, menjual informasi pengguna ke pihak ketiga untuk keuntungan pribadi.
Perusahaan teknologi tersebut umumnya menggunakan data dan informasi mentah dari pengguna dan mengubahnya menjadi data behavioural data. Behavioural data sendiri biasanya digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan memprediksi perilaku pengguna.
Prediksi-prediksi itu selanjutnya dijual ke pihak ketiga. Bagian yang membuat hal ini berbahaya adalah data-data yang dimiliki pihak ketiga tersebut dapat saja digunakan untuk kepentingan propaganda atau hal serupa lainnya yang dapat membahayakan pengguna Internet.
Beberapa penyedia layanan web, seperti Mozilla, telah membangun Firefox Personal Data Promise, berisi prinsip yang dipegang oleh organisasi dan usaha untuk menjaga privasi pengguna pada setiap produk yang diciptakan.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain menggunakan data seperlunya, menjaga keamanan data dengan menggolongkannya sesuai kategori, dan selalu terbuka dalam Pemberitahuan Privasi.
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Mozilla mengimbau pengguna internet di Indonesia untuk lebih sadar dalam membagikan informasi pribadi di Internet serta menggunakan sarana yang tepat untuk menghindari bahaya tersebut.
Baca Juga: Season 5, Call of Duty: Mobile Tambahkan Karakter Baru