Virus Corona Bikin Nintendo Switch Langka

Rabu, 01 April 2020 | 12:31 WIB
Virus Corona Bikin Nintendo Switch Langka
Nintendo Switch. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi COVID-19 bukan hanya mengakibatkan kelangkaan stok masker dan hand sanitizer di banyak negara, tapi di industri game, ketersediaan konsol Nintendo Switch juga semakin sulit ditemukan.

Kelangkaan Nintendo Switch ini terjadi di Amerika Serikat. Belum lama ini sebagaimana dilansir laman CNBC, Rabu (1/4/2020), banyak toko yang kehabisan Switch. Seandainya ada yang menjual, harganya meroket di atas limit harga yang ditetapkan pihak Nintendo.

Sebelum pandemi corona, harga Nintendo Switch dibanderol USD 299 atau sekitar Rp 4,8 juta. Namun setelah virus asal Wuhan itu menyebar, mahar yang diperlukan untuk menebus konsol andalan Nintendo itu sebesar 399 dolar AS (Rp 6,6 juta) atau melebihi angka yang ditetapkan Nintendo.

Gilanya, harga Nintendo Switch termurah di platform online lebih sadis lagi. Di situs Amazon misalnya, satu unit Switch dihargai 460 dolar AS atau setara Rp 7,6 jutaan.

Baca Juga: Season 5, Call of Duty: Mobile Tambahkan Karakter Baru

Melihat fenomena ini, Nintendo mengakui permasalahan ada pada suplai konsol tersebut yang berkurang. Pasalnya, beberapa pabrik yang memproduksi Nintendo Switch sudah berhenti beroperasi lantaran ancaman virus corona.

Sementara untuk mendatangkan dari luar negeri, ada keterbatasan untuk pengiriman perangkat ke negara-negara yang menerapkan status lockdown.

Nintendo Switch Lite. [Twitter/@NintendoAmerica]
Nintendo Switch Lite. [Twitter/@NintendoAmerica]

Meskipun Amerika Serikat tidak menetapkan status lockdown, namun mayoritas Switch yang diimpor ke negara tersebut berasal dari pabrik Nintendo yang berada di China, salah satu negara yang sudah mengikrarkan diri untuk lockdown.

"Ketika melihat konsol game secara spesifik, kami mencatat bahwa 96 persen dari konsol video game yang diimpor ke AS pada 2018 diproduksi di China," terang analis pasar dari Niko Partners, Daniel Ahmad.

Baca Juga: Samsung Resmi Hadirkan Galaxy M11, Ini Spesifikasinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI