Suara.com - Pemerintah akhirnya menyediakan aplikasi PeduliLindungi, memungkinkan seseoang mendeteksi COVID-19 yang kini sudah tersedia untuk perangkat berbasis Android.
Jika pekan lalu masih dalam tahap beta dan harus mengunduhnya di laman resmi PeduliLindungi.id, kini masyarakat Indonesia sudah bisa menginstallnya lewat Google Play Store.
Di toko aplikasi Google tersebut, diketahui bahwa PeduliLindungi merupakan aplikasi buatan PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom. Dengan begitu, terjawab sudah bahwa aplikasi ini merupakan buatan anak bangsa, sekaligus menepis anggapan bahwa aplikasi tracking COVID-19 ini berasal dari Singapura.
Setelah selesai mengunduhnya, tinggal buka aplikasi dan Anda akan dibawa langsung ke menu pendaftaran diri. Cukup dengan memasukan nama lengkap dan nomor ponsel Anda, lalu tunggu hingga kode OTP dikirimkan.
Baca Juga: Virus Versi Sad Boys, Tulisan Wabah Corona Ini Malah Bikin Baper
Namun entah karena alasan apa, kode OTP tak kunjung terkirim. Ketika Suara.com beberapa kali mencoba mendaftarkan diri menjajal aplikasi ini, kode OTP tidak bisa diterima. Kuat dugaan, server aplikasi PeduliLindugi mengalami lonjakan trafik pengguna yang mengakibatkan server sibuk.
Meski begitu, dalam laman resminya, aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Aplikasi ini diklaim sanggup melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat lainnya, serta menghentikan penyebaran virus corona dengan mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian, agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan.
Untuk cara kerjanya, aplikasi PeduliLindungi menggunakan data yang diproduksi oleh gadget dengan bluetooth aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan.
Ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran id anonim yang akan direkam oleh gadget masing-masing.
PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang- orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Baca Juga: Komet Atlas Bakal Bisa Dilihat dari Bumi, Catat Tanggalnya
Hal ini akan sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak.