Suara.com - Hooq Digital, perusahaan penyedia jasa video streaming milik operator telekomunikasi Singapura, Singapore Telecommunication (Singtel) mengumumkan akan segera bubar, demikian diwartakan Reuters, Jumat (27/3/2020).
Hooq, yang juga tersedia di Indonesia dan bersaing dengan layanan seperti Netflix, Iflix, dan Viu, akan dilikuidasi karena dinilai tak mampu bertumbuh sesuai target dan pendapatannya sangat kecil sehingga bahkan tak bisa menutup biaya produksi.
Hooq sendiri bermula pada 2015, sebagai sebuah perusahaan patungan antara Singtel, Sony Pictures Television, dan Warner Bros Entertainment.
Dalam perkembangannya Hooq gagal meraih banyak pemirsa dan pelanggan karena tak mampu melawan dominasi Netflix, raksasa asal Amerika Serikat yang memiliki lebih banyak konten dan dengan demikian banyak pelanggan di Asia Tenggara.
Baca Juga: Tanggapan HOOQ Soal Wacana Pengawasan Konten Oleh KPI
Hooq sendiri adalah bagian dari segmen bisnis gaya hidup digital Singtel, sebagai upaya dari operator itu untuk mencari ceruk pendapatan lain di luar bisnis tradisionalnya.
Di Indonesia Hooq, yang ditawarkan oleh berbagai operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren, pertama kali masuk pada April 2016 silam.
Belum diketahui kapan layanan Hooq akan efektif berakhir menayangkan konten-kontennya.