Ini 10 Virus Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Hantavirus

Kamis, 26 Maret 2020 | 12:02 WIB
Ini 10 Virus Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Hantavirus
Pandemi flu spanyol (YouTube/Live Science)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak sebelum manusia berevolusi menjadi bentuk modern, umat manusia telah berjuang melawan virus. Beberapa virus telah ditemukan vaksin dan obat antivirus. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sebagian virus menyebar dari hewan ke manusia dan menyebabkan wabah yang cukup besar dan merenggut ribuan nyawa.

Dilansir dari Live Science, berikut sepuluh virus paling mematikan di dunia, salah satunya adalah Hantavirus dan virus Corona baru (COVID-19):

1. Virus Marburg

Para ilmuwan mengidentifikasi virus Marburg pada 1967, ketika wabah kecil terjadi di antara para pekerja laboratorium di Jerman yang terpapar monyet-monyet yang terinfeksi yang diimpor dari Uganda.

Baca Juga: Kena Dampak Wabah Virus Corona, Begini Curhatan Sedih Penjual Keliling

Virus Marburg mirip dengan Ebola karena keduanya dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.

Menurut WHO, tingkat kematian dalam wabah pertama adalah 25 persen, tetapi lebih dari 80 persen pada wabah periode 1998-2000 di Republik Demokratik Kongo, serta pada wabah 2005 di Angola.

2. Virus Ebola

Wabah Ebola pertama yang diketahui pada manusia menyerang secara serentak di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada 1976.

Ilustrasi virus ebola. [Shutterstock]

Ebola menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain, atau interaksi dari orang atau hewan yang terinfeksi. Menurut seorang ahli virus Ebola dan profesor mikrobiologi di Universitas Boston, Elke Muhlberger, strain virus Ebola diketahui bervariasi pada dampak kematian.

Baca Juga: Kreatif, Warganet Bikin Meme Kocak Dampak Penghapusan UN

Satu strain, Ebola Reston, bahkan tidak membuat orang sakit. Tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematian mencapai 50 persen, dan hingga 71 persen untuk strain Sudan.

Menurut WHO, wabah yang sedang berlangsung di Afrika Barat dimulai pada awal 2014 ini merupakan wabah penyakit terbesar dan paling kompleks hingga sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI