Elite Politik yang Diprioritaskan Tes Covid-19 Dipermalukan di Wikipedia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2020 | 15:36 WIB
Elite Politik yang Diprioritaskan Tes Covid-19 Dipermalukan di Wikipedia
Ilustrasi rapid test Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Filipina memanfaatkan internet, khususnya Wikipedia untuk menghukum dan mempermalukan elite politik dan kelurga mereka yang minta diprioritaskan dalam tes Covid-19.

Seperti dilansir oleh South China Morning Post, warga Filipina membuat laman Wikipedia khusus untuk elite politik yang bersama keluarga telah menjalani tes Covid-19.

Dalam laman Wikipedia bertajuk List of Philippine public figures who underwent COVID-19 testing itu dijelaskan bahwa tak semua elite politik yang telah berhak menjalani tes dan bahkan menyalahi protokol yang sudah ditetapkan oleh kementerian kesehatan setempat.

Dengan kata lain, para elite politik dan termasuk artis serta keluarga mereka menikmati fasilitas tes karena diistimewakan oleh pemerintah, meski mereka tidak termasuk kelompok yang rentan, memiliki gejala, atau riwayat kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Baca Juga: Prioritaskan Tenaga Medis, Jokowi 'Tolak' Rapid Test untuk DPR

Laman Wikipedia itu dibuat setelah pihak internal Kementerian Kesehatan Filipina membocorkan dokumen berisi daftar elite politik dan pesohor yang telah menjalani tes Covid-19.

Dari daftar itu ada nama hakim Mahkamah Agung Filipina dan kepala polisi serta istri-istri mereka. Juga ada anggota parlemen beserta keluarga dan tidak lupa Imelda Marcos, istri mendiang diktator Ferdinand Marcos, serta puterinya Imee yang menjabat sebagai anggota senat.

"Ini sesuatu fenomena yang biasa, bagian dari tirani kekuasaan," kritik Anthony Leachon, aktivis reformasi kesehatan dan mantan ketua perkumpulan dokter di Filipina.

Tak satu pun orang yang namanya masuk dalam laman Wikipedia yang membantah mereka telah menjalani tes Covid-19. Gubernur Provinsi Cavite, Jonvic Remulla bahkan mengaku telah memanfaatkan jabatannya dan minta maaf kepada publik. Ia mengaku, menurut protokol dan algoritma yang ditetapkan pemerintah, namanya tidak termasuk dalam orang yang diprioritaskan menjalani tes.

"Saya minta maaf dan berjanji tidak akan memanfaatkan jabatan saya lagi," kata Remulla.

Baca Juga: DPR RI Minta Rapid Test Covid-19, Alissa Wahid: Masya Allah Saya Tak Ikhlas

Kemarahan warga Filipina juga dirasakan oleh publik di Indonesia pekan ini setelah anggota DPR meminta agar mereka dan keluarga diprioritaskan menjalani tes Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI