Suara.com - Penyebaran pandemi virus Corona (COVID-19) memaksa NASA harus menunda pengujian dan pengerjaan sebagian besar proyeknya. Setelah pengujian megaroket SLS dan kapsul Orion ditunda, NASA juga harus menghentikan pengerjaan James Webb Space Telescope (JWST) sementara waktu.
James Webb Space Telescope (JWST) dijadwalkan untuk meluncur pada Maret 2021. Menghabiskan dana sekitar 9,7 miliar dolar AS, teleskop luar angkasa ini disebut sebagai penerus Teleskop Antariksa Hubble.
Menurut NASA, penundaan ini juga kemungkinan akan berpengaruh pada misi sains lainnya. Untuk saat ini, pejabat NASA memberlakukan bekerja dari rumah kecuali bagi para staf yang memiliki misi penting.
Thomas Zurbuchen, Administrator NASA untuk Sains, mencatat bahwa kegiatan bekerja di rumah akan dipengaruhi secara berbeda oleh pedoman telework.
Baca Juga: Penanganan Virus Corona, Ilmuwan Dunia Sebut Indonesia Mengkhawatirkan
Beberapa pekerjaan, seperti mengembangkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh misi untuk dianggap berhasil, dapat dilakukan dari jarak jauh. Namun, pekerjaan lain seperti membangun pesawat luar angkasa tidak memungkinkan.
Penerbangan berbasis pesawat telah ditunda tanpa batas waktu, meskipun Zurbuchen menekankan bahwa penerbangan tersebut tidak dibatalkan dan akan dijadwal ulang ketika pandemi membaik.
Banyak orang yang bertanya tentang JWST, salah satu misi NASA paling berharga saat ini. Teleskop besar itu sudah terlalu banyak melakukan penundaan sebelum wabah virus Corona terjadi.
Bahkan, Government Accountability Office mengatakan pada Januari lalu bahwa proyek teleskop antariksa itu hanya memiliki peluang 12 persen untuk memenuhi tenggat waktu peluncuran pada Maret mendatang.
Misi lainnya yang tak kalah penting adalah peluncuran penjelajah Mars 2020 pada Juli mendatang. NASA memutuskan untuk tetap meluncurkan penjelajah tersebut ke Mars sesuai jadwal.
Baca Juga: Curhatan Sedih Anak Dokter Meninggal Akibat COVID-19, Isinya Menyayat Hati
"Mars 2020 adalah prioritas utama lainnya, dan tim terus terang melakukan pekerjaan pahlawan untuk menjaga kita tetap di jalur peluncuean. Kedua misi tersebut adalah prioritas tetapi keduanya sangat berbeda sejauh situasi dan keputusan yang perlu dibuat," tambah Zurbuchen.
JWST merupakan teleskop yang memiliki panjang 22 meter dan lebar 11 meter serta terbuat dari lima lapisan bahan yang sangat reflektif dan disebut masing-masing lapisan lebih tipis dari rambut manusia.
Lapisan ini akan menjaga teleskop hingga suhu minus 223 derajat Celcius dan sistem pendingin aktif hingga di bawah minus 258 derajat Celcius.
Meski disebut penerus, pada faktanya fungsi keduanya berbeda. Hubble bertugas untuk menangkap panjang gelombang cahaya, inframerah, UV, dan spektrum elektromagnetik.
Sedangkan JWST memiliki tugas yang jauh lebih sulit, dengan mengamati langit sepenuhnya dalam cahaya inframerah dan mempelajari alam semesta yang sebagian besar tidak terlihat oleh pengamatan manusia.