Di Tengah COVID-19, e-Commerce Diandalkan Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2020 | 11:52 WIB
Di Tengah COVID-19, e-Commerce Diandalkan Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Aplikasi Lazada di smartphone. [Lazada]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona (COVID-19) yang merebak di Indonesia, membuat pemerintah menerapkan social distancing dan mendukung gerakan #DiRumahAja. Belanja online melalui e-Commerce, menjadi salah satu yang diandalkan dalam memenuhi kebutuhan, di tengah keterbatasan.

Di ulang tahunnya kedelapan, Lazada sadar akan hal ini dan meneruskan komitmennya untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama di tengah kondisi ini.

“Seiring dengan meluasnya penerapan social distancing, belanja online juga semakin meningkat karena merupakan alternatif utama bagi banyak orang. Selama delapan tahun beroperasi di Indonesia dan Asia Tenggara, kami berkomitmen memberikan layanan terbaik dan ekosistem e-commerce yang selalu bisa diandalkan," kata Monika Rudijono, Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia melalui keterangan resminya.

Pihaknya memberikan apresiasi sebesar-besarnya bagi para mitra penjual dan mitra logistik Lazada, yang selalu bekerja keras dan menjadi garda depan dalam memenuhi kebutuhan konsumen di masa social distancing ini.

Baca Juga: Penanganan Virus Corona, Ilmuwan Dunia Sebut Indonesia Mengkhawatirkan

"Seluruh tim Lazada Indonesia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam menyediakan kebutuhan kesehatan dan makanan sehari-hari yang krusial untuk dimiliki di rumah," ujar dia.

Lazada juga memanjakan pembeli dengan menjadi e-commerce pertama yang mengenalkan konsep Shoppertainment. Konsep ini memberikan pengalaman belanja yang memungkinkan semua konsumen untuk mengakses aplikasi, melakukan pembelian, sambil menonton acara live-streaming atau bermain game Birthday Boss di aplikasi Lazada.

“Program #SemuaAdaDiRumah dari Lazada didasarkan bahwa saat ini pusat kegiatan ada di rumah, bersama dengan keluarga. Kebutuhan untuk beraktivitas secara normal seperti bekerja, bersosialisasi, menikmati hiburan, dapat dilakukan dari rumah, tak terkecuali berbelanja,” ungkap Monika.

Sejak memasuki pasar Indonesia pada 2012, Lazada telah mengalami perkembangan pesat, terutama dari sisi logistik, teknologi, dan sumber daya manusia.

Dari sisi logistik, Lazada memiliki 2 anak perusahaan, yaitu LEL (Lazada eLogistics) dan LEX (LEL Express).

Baca Juga: Curhatan Sedih Anak Dokter Meninggal Akibat COVID-19, Isinya Menyayat Hati

Lazada saat ini memiliki 12 gudang utama dan bekerja sama dengan lebih dari 8,000 kurir dan mitra logistik untuk memastikan barang kebutuhan konsumen sampai tepat waktu.

Aspek teknologi Lazada dikembangkan dengan dukungan dan inovasi Alibaba Group. Lazada adalah e-Commerce pertama menggabungkan unsur hiburan dalam aplikasinya melalui konsep Shoppertainment.

Distribusi Lazada. [Lazada]
Distribusi Lazada. [Lazada]

Melalui teknologi Alibaba, Lazada membantu bisnis kecil dan menengah dalam membangun ekosistem yang lebih canggih dari infrastruktur bisnis tradisional.

Lazada Indonesia kerap mengadakan program-program edukasi dan pelatihan bagi para mitra penjual, yaitu melalui Lazada University secara online maupun offline dan komunitas #LazadaClub di 26 kota hingga saat ini.

Menurut data dari WeAreSocial pada 2019, pembelian online untuk produk-produk makanan dan kebutuhan rumah tangga mengalami pertumbuhan tertinggi (30 persen) dibandingkan kategori lain.

Saat ini, Lazada beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dan telah menjangkau lebih dari 50 juta konsumen aktif setiap tahunnya (annual active consumer). Di Indonesia, Lazada sudah melayani lebih dari 500 kota dan kabupaten, dan terus berkembang untuk melayani lebih dari 300 juta konsumen Asia Tenggara pada 2030.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI