Terungkap! Inilah Asal Usul Nama Virus Corona

Selasa, 24 Maret 2020 | 10:23 WIB
Terungkap! Inilah Asal Usul Nama Virus Corona
Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona menjadi momok menakutkan bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, karena penyebarannya yang cepat.

Pernahkah terpikirkan, kenapa virus berbahaya asal Wuhan tersebut diberi nama virus corona?

Menurut lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), nama corona berasal dari bahasa Latin yang berarti "mahkota".

"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama tersebut," sebut CDC seperti dilansir laman IB Times, Selasa (24/3/2020).

Baca Juga: Penanganan Virus Corona, Ilmuwan Dunia Sebut Indonesia Mengkhawatirkan

Lebih jauh lagi, CDC menjelaskan bahwa Covid-19 merupakan keluarga besar virus dengan gejala yang menyerupai pilek atau flu, mulai dari batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau hidung meler.

Dalam beberapa kasus, gejala virus corona bisa langsung berubah layaknya penyakit serius, seperti radang paru-paru alias pneumonia.

Sementara untuk embel-embel angka "19" pada Covid-19 disematkan sebagai keterangan untul tipe baru virus corona, mengingat virus corona sudah ada sedari dulu. Jenis lainnya, ada Acute Respiratory Syndrome atau SARS dan Middle East Respiratory Syndrome atau MERS-CoV.

Tim medis simulasi tangani pasien MERS-CoV (Suara.com/Shevinna Putti)
Tim medis simulasi tangani pasien MERS-CoV (Suara.com)

Menariknya, ada kesamaan dan keterkaitan antara Covid-19 dan SARS. Pasalnya, kedua virus ini berasal dari China.

Jika Covid-19 baru diidentifikasi dari Wuhan pada November tahun lalu, kemunculan pertama SARS juga terjadi di China pada November 2002 sampai Juli 2003.

Baca Juga: Curhatan Sedih Anak Dokter Meninggal Akibat COVID-19, Isinya Menyayat Hati

Saat itu, terdapat sekitar 8.000-an orang terinfeksi dan 774 diantaranya meninggal dunia. Penyebaran SARS sendiri cukup luas karena mencapai 17 negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI