Suara.com - Skype menjadi andalan Taliban dan pemerintah Afghanistan saat menggelar perundingan yang membahas pembebasan tahanan pada Minggu (23/3/2020), demikian diwartakan kantor berita Reuters.
Perundingan via Skype itu disebut menghasilkan terobosan penting, setelah dua pihak menjumpai jalan buntu saat membahas soal pembebasan tahanan sebelumnya.
Pemerintah Afghanistan ingin para tahanan dibebaskan bertahap dan dengan sejumlah syarat. Sementara Taliban ingin semua tahanan dibebaskan serentak, sesuai dengan kesepakatan damai yang diteken bersama Amerika Serikat di Doha, Qatar, bulan Februari kemarin.
Salah satu kesepakatan damai itu adalah penarikan mundur pasukan AS yang sudah lebih dari 18 tahun berperang di Afghanistan, untuk melengserkan rezim Taliban.
Baca Juga: AS-Taliban Berdamai, Maruf Harap Ada Perdamaian Lanjutan di Afganistan
Adapun pembicaraan antara Taliban dan Afghanistan di Skype berlangsung selama lebih dari dua jam. Pembicaraan via aplikasi milik Microsoft itu sendiri difasilitasi oleh Pemerintah Qatar dan AS.
"Semua pihak sepakat di tengah ancaman virus corona pembebasan tahanan menjadi semakin penting," kata Zalmay Khalilzad, utusan khusus AS untuk perdamaian di Pakistan.
Taliban sebelumnya telah menolak untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan sebelum semua tahanan dibebaskan.