Suara.com - NASA meminta bantuan publik, membantu merancang sensor untuk penjelajah di planet Venus.
Planet yang diselimuti awan itu ditutupi oleh aliran lava dan kemungkinan gunung berapi aktif, dengan suhu hingga 450 derajat Celcius. Suhu setinggi itu dapat menghancurkan kapal selam nuklir.
Untuk mensiasatinya, NASA memiliki rencana mengirim penjelajah yang sangat kuat dan meminta publik untuk meracang sensor pada penjelajah.
Disebut Automaton Rover for Extreme Environments (AREE), penjelajah ini akan menggunakan tenaga angin untuk merayapi permukaan Venus. Kendaraan tersebut membutuhkan sensor untuk menavigasi rintangan di lingkungannya, seperti batu dan medan curam.
Baca Juga: Astronom Temukan Cara Abadikan Gambar Lubang Hitam Lebih Jelas
Kendaraan ini belum siap untuk dikirim ke Venus. AREE adalah bagian dari program Innovative Advanced Concepts NASA, yang mempelajari teknologi baru dan membuatnya lebih siap untuk program eksplorasi ruang angkasa.
NASA memang belum secara resmi menyetujui misi AREE untuk diluncurkan, tetapi badan antariksa tersebut berharap teknologi itu akan digunakan suatu hari nanti di permukaan Venus.
Kendaraan terakhir yang berkunjung ke Venus adalah misi Vega 2 Uni Soviet pada 1985. Sayangnya, pesawat ruang angkasa misi tersebut langsung "menyerah" dalam waktu singkat karena lingkungan ekstrim di permukaan Venus.
"Bumi dan Venus pada dasarnya adalah saudara kandung planet, tetapi Venus pada satu titik berubah dan menjadi tidak ramah terhadap kehidupan seperti yang kita kenal. Dengan menjelajahi daratan dan menjelajahi Venus, kita dapat memahami apa yang menyebabkan Bumi dan Venus menyimpang di jalur yang sangat berbeda," ucap Jonathan Sauder, peneliti utama untuk AREE di Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dikutip laman Space.com.
NASA akan memberikan beberapa hadiah untuk konsep sensor tersebut. Sensor itu diharapkan mampu menahan suhu dan tekanan permukaan yang ekstrem.
Baca Juga: Anak Anjing Ini Dikira Mati Berlumuran Darah, Ternyata ...
NASA memberikan 15 ribu dolar AS untuk pemenang pertama ide konsep sensor, untuk peringkat kedua sebesar 10 ribu dolar AS, dan posisi ketiga 5 ribu dolar AS. Tenggat pengajuan konsep dibuka hingga 29 Mei mendatang dan pemenang akan diumumkan pada Juli 2020.