Suara.com - Pada April lalu, para astronom menangkap gambar pertama dari sebuah lubang hitam dengan menggunakan teleskop yang tersebar di permukaan Bumi yang disebut dengan Event Horizon Telescope (EHT).
Bidikan gambar itu merupakan pengujian yang luar biasa untuk teori fisika dan perhitungan baru yang dijelaskan dalam Science Advance, menunjukkan bahwa EHT mungkin dapat mengambil gambar yang lebih jelas dan tajam. Yang perlu difokuskan adalah cincin foton.
Sebagian besar gambar yang dilihat dihasilkan oleh foton yang hanya dibelokkan oleh lubang hitam, tetapi beberapa dari foton berada cukup dekat di sekitar lubang hitam untuk mengorbitnya. Ini membentuk cincin foton. Semakin banyak foton mengorbit, maka semakin tajam gambar lubang hitam yang bisa dihasilkan.
"Gambar lubang hitam sebenarnya mengandung serangkaian cincin bersarang. Setiap cincin berurutan memiliki diameter yang sama tetapi menjadi lebih tajam karena cahayanya mengorbit lubang hitam lebih banyak sebelum mencapai pengamat. Dengan gambar EHT saat ini, kami telah melihat sekilas kompleksitas penuh yang seharusnya muncul dalam gambar dari setiap lubang hitam," ucap Michael Johnson dari Pusat Astrofisika Harvard dan Smithsonian, seperti dikutip laman IFL Science.
Baca Juga: Virus China Trending di Twitter Indonesia, Justru Jadi Sorotan Media Asing
Selain mendapatkan gambar yang lebih jelas, ini juga membuka jalan untuk estimasi yang lebih tepat dari massa, ukuran, dan putaran lubang hitam. Namun untuk menangkap cincin foton, para astronom memerlukan observatorium yang sedikit lebih besar dari EHT.
EHT sendiri telah mendapatkan dana untuk melakukan peningkatan dan teleskop baru, tetapi karena adanya pandemi virus Corona (COVID-19), semua pengamatan yang direncanakan untuk tahun 2020 telah dibatalkan karena telalu banyak teleskop di seluruh dunia yang harus ditutup.