Suara.com - Sebagian pemerintah di seluruh dunia telah meminta masyarakatnya untuk beraktivitas di rumah, demi memperlambat penyebaran virus Corona baru (COVID-19). Pemberlakukan social distancing, membuat orang-orang berpikir di mana tempat paling aman di tengah penyebaran pandemi seperti ini.
Menurut Luis Zea, seorang peneliti dari BioServe Space Technologies di University of Colorado Boulder, menyebutkan tempat paling aman adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
"Saya akan mengatakan bahwa, mengenai virus Corona, ISS mungkin merupakan salah satu tempat teraman pada saat ini. Ini berasal dari fakta bahwa virus Corona hanya dapat bertahan untuk waktu yang singkat di permukaan dan terinfeksi. orang kemungkinan akan diskrining dan didiagnosis selama masa karantina yang dilalui astronot sebelum diluncurkan," ucap Zea, seperti dikutip laman IFL Science.
Selain karena terpisah dari Bumi sekitar 408 kilometer, ISS dilindungi berkat program stabilisasi kesehatan yang digunakan setelah flu biasa ditemukan di akhir 60-an.
Baca Juga: Misteri Hujan Berwarna Hitam di Jepang
NASA sebelumnya tekah menerapkan protokol yang disebut stabilisasi kesehatan untuk mencegah patogen "dibawa" hingga ke ISS. Para astronot yang akan pergi ke ISS harus menjalani pemeriksaan fisik ekstensif selama 10 hari sebelum peluncurannya.
Jika terbukti bersih, para astronot masih harus melakukan masa isolasi selama dua minggu untuk melihat apakah ada penyakit lain yang masih diinkubasi dalam tubuh. Dalam kasus COVID-19, periode karantina sangat penting untuk menyingkirkan penyakit yang tersembunyi.
Pengawasan serupa dilakukan pada paket yang ditujukan untuk laboratorium di luar angkasa. Paket akan dibersihkan dan disterilkan secara menyeluruh sebelum disetujui.