Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (19/3/2020), mengklaim bahwa Food and Drug Administration (FDA) - lembaga yang memiliki wewenang memberi izin obat-obatan di AS (mirip BPOM di Indonesia) - telah mengizinkan klorokuin digunakan untuk mengobati pasien Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, Sars-Cov-2.
"Kita bisa memperoleh obat itu (klorokuin) dalam waktu dekat. Dan FDA sudah sangat bagus. Mereka sudah melewati proses perizinan dan obat itu sudah diizinkan," kata Trump dalam sebuah jumpa pers di Gedung Putih.
"Biasanya FDA butuh waktu lama untuk memberi izin seperti itu dan ini (klorokuin) diberi izin dalam waktu sangat cepat," lanjut dia.
Pengumuman Trump itu sayangnya ngaco. FDA, dalam sebuah keterangan resmi, menegaskan bahwa pihaknya belum pernah mengeluarkan izin untuk satu pun obat untuk mengobati atau mencegah Covid-19.
Baca Juga: Klorokuin Obat Virus Corona Mulai Dibagikan Pemerintah Sore Ini
"Belum ada obat atau terapi pengobatan untuk merawat, menyembuhkan, atau mencegah orang terinveksi Covid-19," terang FDA seperti dilansir beberapa media seperti CNN, BBC, dan ABC.
Klorokuin sendiri adalah sebuah obat yang sudah cukup tua dan digunakan untuk mengobati malaria sejak 1944. Belum ada satu pun lembaga seperti FDA atau BPOM di dunia yang memberi izin klorokuin digunakan untuk mengobati Covid-19.
Dibantah anak buah sendiri
Bahkan dalam sebuah jumpa pers di Gedung Putih, Jumat (21/3/2020), Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci membantah Trump yang berdiri tepat di sampingnya.
Ketika wartawan bertanya soal apakah klorokuin sudah diizinkan dan manjur untuk mengobati Covid-19, Fauci dengan tegas menjawab tidak.
Baca Juga: Kominfo Klarifikasi Tentang Klorokuin Sebagai Penyembuh COVID-19
"Jawabannya adalah tidak," tegas dia saat menjawab wartawan.
Ketika wartawan kembali bertanya soal laporan yang mengatakan bahwa obat tersebut manjur mengobati sejumlah pasien Covid-19, ia memberikan ulasan singkat.
"Informasi yang Anda bilang itu baru berupa cerita kesaksian, bukan hasil penelitian dari uji coba klinis. Jadi kita tak boleh membuat pernyataan soal itu," tegas Fauci yang juga seorang dokter.
Trump, seakan tak mau kalah, maju ke dekat podium dan menimpali percakapan Fauci dan wartawan.
"Kita lihat saja. Kita akan segera mengetahuinya," ujar Trump, padahal sebelumnya dia bilang obat itu sudah mengatongi izin FDA.
Memang di beberapa negara seperti China, Jepang, dan Italia, klorokuin sudah diberikan kepada beberapa penderita Covid-19. Beberapa dokter yang ikut menangani para pasien mengatakan bahwa klorokuin terbukti manjur.
Meski demikian saat ini klorokuin, bersama sejumlah obat lain, masih dalam tahap uji klinis sebelum mengantongi izin digunakan sebagai obat Covid-19.
Selain klorokuin ada beberapa obat lain yang sedang menjalani uji klinis, di antaranya favipiravir bermerek Avigan dari Jepang dan remdesivir dari Amerika Serikat. Sementara vaksin untuk Covid-19 masih dikembangkan dan paling cepat bisa digunakan setahun lagi.
Sama seperti klorokuin dua obat di atas tadinya diciptakan untuk penyakit lain, tetapi oleh para dokter sudah dicoba untuk mengobati pasien Covid-19 yang muncul dari Wuhan, China sejak akhir 2019 lalu. Avigan adalah obat flu, sementara remdesivir adalah obat untuk Ebola.
Pemerintah Indonesia juga akan menggunakan Avigan dan klorokuin untuk mengobati pasien Covid-19 di Tanah Air. Presiden Joko Widodo mengatakan telah memesan 2.005.000 Avigan dari Jepang dan menyiapkan 3.000.000 klorokuin untuk menghadapi wabah ini.