Laju kenaikan kasus juga bersifat dinamis, bisa naik atau turun, tergantung kepada periode waktu yang dianalisis dan intervensi yang dilakukan untuk mempengaruhi laju kenaikan tersebut.
Secara teoretis, intervensi seperti pembatasan kumpul sosial, pengetesan massal, dan isolasi kasus positif, seharusnya memperlambat jumlah kemunculan kasus baru.
Empat fase pergerakan wabah: kasus Korea Selatan, Italia, dan Iran
Ketiadaan atau kelambanan intervensi untuk mengurangi laju kenaikan kasus di tahap-tahap awal akan menghasilkan bencana. Kasus infeksi yang tidak terdeteksi ikut memperburuk perluasan wabah.
Baca Juga: Instagram Sensor Postingan Gatot Nurmantyo soal Salat Berjamaah
Dalam konteks wabah untuk penyakit menular, secara umum, ada empat periode: fase penundaan, fase eksponensial, fase statis, dan fase penurunan.
Fase penundaan
Fase penundaan sebenarnya merupakan fase awal ketika orang yang datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan belum banyak.
Masa inkubasi coronavirus adalah 1-24 hari. Lamanya waktu ketika orang terinfeksi sampai dengan kemunculan gejala memberikan kesempatan kepada virus untuk memperbanyak diri sekaligus menular dari satu orang ke orang lain.
Terlebih terdapat orang yang positif COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala. Tanpa tes, mereka mungkin tidak menyadari dirinya adalah pembawa virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Mossad Bawa 100.000 Tes Kit Virus Corona ke Israel, Sayang Tak Berfungsi
Pada fase ini, kebanyakan otoritas kesehatan dan masyarakat cenderung abai bahkan mengingkari masalah dan tidak peduli terhadap tindakan pencegahan dan pengendalian.