Superkomputer Tercepat di Dunia Ikut Bantu Lawan Virus Corona

Jum'at, 20 Maret 2020 | 12:00 WIB
Superkomputer Tercepat di Dunia Ikut Bantu Lawan Virus Corona
Ilustrasi pemeriksaan superkomputer [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Superkomputer tercepat di dunia yang disebut Summit buatan International Business Machines Corporation (IBM) turut bantu melawan pandemi Virus Corona baru atau Novel Coronavirus (COVID-19).

Ahli biofisika di University of Tennessee telah menggunakan superkomputer itu untuk menyaring ribuan molekul dan menemukan senyawa potensial yang dapat digunakan sebagai obat baru melawan COVID-19.

Setelah beberapa hari melakukan perhitungan, superkomputer berhasil menemukan setidaknya 77 senyawa yang berpotensi membantu mencegah Virus Corona menyerang sel manusia.

Peta Sebaran Kasus Virus Corona di Dunia (situs: gisanddata.maps.arcgis.com)
Peta Sebaran Kasus Virus Corona di Dunia (situs: gisanddata.maps.arcgis.com)

Permukaan Virus Corona tercakup dalam protein seperti mahkota yang memungkinkan virus untuk mengikat dan menginfeksi sel manusia. Dengan memahami protein virus dan reseptor inang sel manusia, serta cara senyawa kimia lainnya berinteraksi dengannya, hal itu memungkinkan untuk mengetahui bagaimana obat-obatan efektif melawan patogen.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Spek Moge Nikita Mirzani, Agya - Ayla Launching

Summit digunakan untuk menganalisis database lebih dari 8 ribu senyawa yang diketahui dari obat-obatan, bahan kimia, obat-obatan herbal, dan produk alami yang ada. Superkomputer ini bertugas untuk menemukan senyawa yang mampu mengikat lonjakan protein COVID-19, sehingga menghambat kunci virus dan secara teoritis menghentikannya dari menyerang sel-sel tubuh manusia.

"Jika dilakukan dengan komputer biasa maka akan butuh waktu berbulan-bulan. Tapi kami hanya butuh satu atau dua hari," ucap Jeremy Smith, direktur Pusat Biofisika Molekuler Universitas Tennessee, seperti dikutip dari IFL Science.

Meski begitu, tidak ada jaminan bahwa senyawa yang ditemukan superkomputer akan efektif dalam praktik penggunaannya. Selain itu, sama seperti obat apapun, itu akan memerlukan pengujian dan uji klinis sebelum menempatkannya sebagai obat yang layak. Walau begitu, peran superkomputer telah membantu mengidentifikasi beberapa kandidat yang menjanjikan untuk ditindaklanjuti oleh para ilmuwan.

"Hasil yang kami dapat bukan berarti bahwa kami telah menemukan obat atau pengobatan unruk COVID-19. Tapi kami sangat berharap temuan komputasi kami akan memberikan kerangka kerja yang akan digunakan oleh para eksperimentalis untuk diselidiki lebih lanjut. Hanya dengan begitu kita akan tahu apakah ada di antara senyawa itu yang menunjukkan karakteristik untuk melawan virus ini," tambah Smith.

Penemuan ini telah diterbitkan dalam makalah yang tersedia di server preprint ChemRxiv. Artinya, makalah ini sedang menunggu peer-review sehingga penelitian masih dianggap sebagai "pekerjaan dalam proses".

Baca Juga: Nikita Mirzani Geber BMW R nineT Spezial, 2 Seleb Ini Suka Moge Serupa

Summit sendiri digambarkan sebagai "Formula One of supercomputers" alias Superkomputer F1. Digunakan di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee, superkomputer ini berukuran dua lapangan tenis dan mampu memproses lebih dari 200 kuadriliun perhitungan per detik. Superkomputer ini telah dimanfaatkan untuk hanyak hal, mulai dari memodelkan supernova hingga mengumpulkan data tentang kanker dan genetika.

Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI