Ilmuwan Temukan Fosil Burung Modern Paling Tua

Kamis, 19 Maret 2020 | 15:05 WIB
Ilmuwan Temukan Fosil Burung Modern Paling Tua
Fosil burung modern tertua. [Sciencenews.org]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan menemukan fosil burung modern tertua yang pernah ditemukan. Tengkorak yang hampir lengkap itu, ditemukan di dekat perbatasan Belanda-Belgia dan berasal dari 66,7 juta tahun yang lalu.

Burung ini ada bersama dinosaurus sebelum kepunahan Periode Kapur atau Cretaceous, yang memusnahkan 75 persen dari semua spesies di Bumi pada waktu itu.

Disebut Asteriornis maastrichtensis, hewan ini memiliki karakteristik yang mirip dengan unggas darat dan unggas air modern, khususnya bebek dan ayam. Karenanya, fosil itu dijuduli "Wonderchicken" dengan berat hanya 400 gram.

Berkat pemindaian sinar-X resolusi tinggi, para ilmuwan dapat menemukan tengkorak burung yang hampir lengkap.

Baca Juga: Anti Mainstream, Mahasiswa Ini Tanya Perkuliahan Online ke Dosen Lewat Game

"Ini adalah salah satu tengkorak fosil burung yang paling terpelihara dari segala usia, dari mana saja di dunia. Kami hampir harus mencubit diri sendiri ketika melihatnya, mengetahui bahwa itu berasal dari masa yang begitu penting dalam sejarah Bumi," ucap Dr Daniel Field dari Departemen Ilmu Bumi Cambridge, seperti dikutip laman dari IFL Science.

Penemuan fosil ini mengungkapkan asal-usul keanekaragaman burung dan menambah wawasan bahwa burung modern muncul pada waktu menjelang akhir zaman dinosaurus.

Fosil burung modern tertua. [Nature.com]
Fosil burung modern tertua. [Nature.com]

Tempat penemuannya di tambang di perbatasan Belanda-Berlgia juga tidak biasa. Laporan mengenai penemuan fosil Cretaceous tentang burung dari Eropa sangat jarang terjadi.

Nama ilmiah Asteriornis maastrichtensis sendiri berasal dari Kota Maastricht, yang terletak di dekat tambang tempat fosil itu ditemukan, dan Asteria, yang merupakan dewi bintang jatuh Yunani dan mengubah dirinya menjadi burung puyuh untuk melarikan diri dari Zeus.

Nama itu disebut sangat cocok untuk burung yang hidup tepat sebelum asteroid atau komet menghantam planet Bumi.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Ciptaan Manusia di Lab? Ini Hasil Penelitiannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI