Pemakan Lemur, Kucing Misterius Ini Ditemukan di Hutan Madagaskar

Selasa, 17 Maret 2020 | 09:38 WIB
Pemakan Lemur, Kucing Misterius Ini Ditemukan di Hutan Madagaskar
Kucing hutan misterius di Madagaskar. [Science.org]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan kucing hutan misterius di dalam hutan Madagaskar. Kucing dengan pola bergaris seperti harimau itu diketahui memakan lemur, seekor hewan dari ordo primata yang hidup dan tinggal di Madagaskar, Afrika.

Tak hanya memakan lemur, kucing tersebut juga memburu burung, ular, dan tikus. Kecurigaan atas keberadaan kucing misterius itu bermula pada 2009 ketika Michelle Sauther, seorang antropoloy biologi di University of Colorado menemukan tubuh sifaka berbulu putih, sejenis lemur, yang mati di hutan Madagaskar.

Dilansir laman Science Mag, kucing jantannya rata-rata berukuran lebih dari 0,6 meter dan kucing tersebut juga bersaing dengan karnivora endemik seperti luwak.

Kucing misterius tersebut bisa jadi keturunan liar dari kucing domestik yang dibawa Felis catus ke pulau itu beberapa ratus tahun yang lalu oleh orang Eropa.

Baca Juga: Melawan Gravitasi, Teknik Penjual Antar Makanan Ini Bikin Melongo

Kemungkinan lain menyebutkan, jika kucing tersebut mungkin keturunan kucing liar kecil, yang entah bagaimana datang ke hutan Madagaskar dari daratan Afrika.

Teka-teki atas asal-usul kucing tersebut teringkap ketika Sauther mendapatkan sampel DNA dari darah kucing hutan yang terperangkap menggunakan tikus hidup sebagai umpan.

Lemur. [Shutterstock]
Lemur. [Shutterstock]

Leslie Lyons, seorang pakar genomik kucing di University of Missouri, Columbia, membantu membandingkan genom kucing hutan dengan genom kucing di seluruh dunia. Pertandingan terdekat mengungkapkan bahwa itu merupakan kucing domestik dari wilayah Laut Arab seperti Kuwait dan Oman.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Conservation Genetics, sangat masuk akal jika kucing itu berasal dari wilayah Arab. Bukti linguistik dan budaya juga memperlihatkan pengaruh Arab di pulau itu, terkait dengan rute perdagangan Samudra Hindia yang membentang dari pelabuhan Arab ke Madagaskar mulai milenium kedua sebelum masehi. Kucing yang dipekerjakan sebagai mouse di kapal-kapal itu bisa saja meninggalkan pelabuhan.

Bagi para ilmuwan, catatan kucing Laut Arab yang datang ke Madagaskar ini menambah kisah tentang penyebaran kucing secara global.

Baca Juga: Seberapa Efektif Cairan Disinfektan Mencegah Virus Corona ?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI