Hoaks Virus Corona Jadi 232, Termasuk soal Jokowi Terinfeksi Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 16 Maret 2020 | 13:06 WIB
Hoaks Virus Corona Jadi 232, Termasuk soal Jokowi Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat sebanyak 232 hoaks virus corona hingga Senin (16/3/2020) pukul 08.00 WIB dan di antaranya adalah rumor yang mengklaim bahwa presiden Jokowi positif terjangkit Covid-19.

Hoaks soal Presiden Joko Widodo terinfeksi virus corona itu berupa tangkapan layar sebuah artikel yang dimuat tanggal 15 Maret 2020.

Setelah ditelusuri oleh Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo melalui mesin AIS, artikel tersebut adalah hasil suntingan judul berita Detik.com 15 Maret 2020 dengan judul asli "Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore ini."

Hoaks selanjutnya adalah pesan berantai di WhatsApp yang memuat foto beserta dengan informasi identitas dari mitra pengemudi Gojek yang diduga suspect corona melarikan diri dari RSUP Persahabatan.

Baca Juga: Lagi, RSDP Serang Rawat Pasien Diduga Corona, Pernah ke Bogor

Faktanya, informasi dalam pesan tersebut tidak benar, dan telah dibantah oleh pihak Gojek, juga juru bicara RSUP Persahabatan.

Selanjutnya, beredar di media sosial pesan perantai dengan narasi seorang terapis Delta Spa menjadi suspect virus corona. Hal itu tidak benar, dan telah diklarifikasi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

Beredar juga sebuah pesan di media sosial yang memberikan informasi bahwa satu warga Klaten terpapar virus corona. Faktanya, juru bicara satgas kecepatan penaganan COVID-19 Klaten mengatakan informasi tersebut tidak benar dan sampai saat ini belum ada warga Klaten yang terinfeksi virus corona.

Ada pula pesan viral yang beredar luas di WhatsApp yang menyebutkan bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker dan dikaitkan dengan Covid-19. Berdasarkan hasil penelusuran Kominfo, klaim tersebut tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel.

Hoaks tentang virus corona tercatat pertama kali muncul pada 6 Mei 2019, di mana beredar di media sosial informasi tidak benar mengenai anjuran cuci bersih kurma karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar.

Baca Juga: Ridwan Kamil Negatif Virus Corona, Sempat Kontak Langsung dengan Menhub

Hoaks mengenai virus corona mulai muncul kembali pada 23 Januari 2020, yang jumlahnya meningkat setiap harinya seiring dengan penyebaran virus corona. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI