AS Uji Coba Vaksin Virus Corona ke Manusia dalam Hitungan Pekan

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 14 Maret 2020 | 07:05 WIB
AS Uji Coba Vaksin Virus Corona ke Manusia dalam Hitungan Pekan
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya dalam hitungan pekan akan mulai melakukan uji coba calon vaksin virus corona Covid-19 ke manusia.

Direktur institut nasional Amerika Serikat untuk Penyakit Alergi dan Menular, Anthony Fauci, dalam pertemuan dengan Kongres AS pada Kamis (13/3/2020).

"Kami sebelumnya mengatakan bahwa butuh dua atau tiga bulan agar bisa mengujinya ke manusia," kata Fauci, salah satu pejabat AS yang terlibat aktif dalam pencegahan virus corona Covid-19.

"Tetapi menurut saya, kita akan bisa lebih baik dari itu. Saya harap, dalam beberapa pekan, kami bisa mengumumkan ke kalian semua, bahwa kami sudah mengujinya ke manusia," terang dia.

Baca Juga: Israel Disebut Akan Umumkan Vaksin Virus Corona dalam Hitungan Hari

Meski demikian ia menegaskan bahwa saat ini AS belum memiliki vaksin untuk melawan virus corona.

"Saya ingin menegaskan agar kalian paham dan saya sudah mengatakannya berulang kali, bahwa ini bukan berarti kita sudah memiliki vaksin. Masih diperlukan waktu setahun sampai setahun setengah untuk mengetahui apakah vaksin itu benar-benar manjur," kata Fauci.

Lembaga yang dipimpin Fauci kini sedang bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Moderna untuk mengembangkan vaksin virus corona Covid-19.

Fauci mengatakan bahwa calon vaksin yang dikembangkan mengandung material genetik yang disebut messenger RNA atau mRNA yang diproduksi di laboratorium.

Menurut para ilmuwan, mNRA adalah kode genetik yang bertugas mengajarkan sel-sel manusia cara memproduksi protein yang biasa ditemukan pada bagian luar virus corona.

Baca Juga: China Klaim Vaksin Virus Corona akan Dirilis Bulan Depan

Jika berhasil mengenali protein milik virus corona itu, sel-sel manusia diharapkan bisa secara otomatis mengembangkan daya tahan atau sistem kekebalan secara otomatis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI