SoftBank Disebut di Balik Rencana Merger Gojek dan Grab

Jum'at, 13 Maret 2020 | 21:47 WIB
SoftBank Disebut di Balik Rencana Merger Gojek dan Grab
CEO Softbank Group Masayoshi Son. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - SoftBank dikabarkan tengah diminta para pemilik saham untuk meleburkan dua startup ride hailing terbesar di Asia Tenggara, yakni Gojek dan Grab.

Sebelumnya, kabar ini telah ditepis oleh Gojek. Namun, kabar merger Gojek dan Grab ini langsung membuat heboh Indonesia. Pasalnya Gojek merupakan startup berbasis di Jakarta yang mendapatkan pendanaan dari Tencent, Google, dan beberapa perusahaan lain.

Di sisi lain, Grab merupakan startup berbasis di Singapura yang mendapatkan suntikan dana dari SoftBank, Microsoft, dan beberapa pemodal lain. Kedua super apps ini juga saling sikut menyikut berebutan pasar di Indonesia.

"Kekuatan yang bermain di sini lebih tinggi dari sekadar apa yang diinginkan Grab atau Gojek. Ini adalah tentang sejumlah pemegang saham berpengaruh jangka panjang di kedua perusahaan yang ingin membendung kerugian atau mencari jalan keluar dari investasi mereka," ujar salah satu investor Grab, seperti dilansir dari Financial Times, Jumat (13/3/2020).

Baca Juga: Satu Pegawai Grab Positif Terinfeksi Virus Corona

Konon, pihak internal SoftBank sudah melakukan pembicaraan terkait rencana merger Grab dan Gojek dalam dua tahun terakhir ini. Namun karena hal urgensi, hasil rencana ini harus dipercepat.

Bahkan, pendiri SoftBank Masayoshi Son baru-baru ini datang ke Jakarta untuk berdiskusi tentang rencana ini. Namun menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu, belum jelas kesepakatan seperti apa yang diinginkan oleh SoftBank.

"Hari ini, karena adanya dinamika, kedua belah pihak sama-sama terbuka. Ada kemauan yang lebih besar di tingkat tertinggi, terlepas dari masalah kontrol yang rumit," ujar salah satu pemegang saham Gojek.

Namun seandainya terjadi kesepakatan di antara semua pihak yang terlibat dalam rencana ini, setidaknya ada sejumlah masalah yang menanti mereka. Salah satunya adalah denda antitrust untuk Gojek dan Grab.

Baca Juga: Gojek dan Grab Disebut Akan Merger, Ini Harapan Menkominfo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI