Israel Disebut Akan Umumkan Vaksin Virus Corona dalam Hitungan Hari

Jum'at, 13 Maret 2020 | 17:13 WIB
Israel Disebut Akan Umumkan Vaksin Virus Corona dalam Hitungan Hari
Ilustrasi bendera Israel (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan Israel dalam beberapa hari ke depan diyakini akan mengumumkan telah berhasil mengembangkan sebuah vaksin untuk melawan virus corona Covid-19, demikian diwartakan surat kabar Ha'aretz, Kamis (12/3/2020).

Para ilmuwan dari Institut Riset Biologis Israel, yang berada di bawah Kantor Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, baru-baru ini berhasil membuat terobosan dalam mengungkap mekanisme dan kualitas virus corona baru itu, termasuk menciptakan antibodi untuk mereka yang terjangkit Covid-19 dan vaksinnya.

Meski demikian perlu dicatat bahwa sebelum diproduksi massal serta disebarkan ke seluruh dunia, vaksin dan antibodi itu masih perlu melewati serangkaian uji coba juga eksperimen yang memakan waktu beberapa bulan.

Normalnya untuk merampungkan pengembangan sebah vaksin diperlukan proses panjang yang melibatkan uji praklinis ke binatang dan kemudian uji klinis. Dalam proses ini para ilmuwan biasanya melihat, antara lain, apakah ada efek samping dari vaksin.

Baca Juga: China Klaim Vaksin Virus Corona akan Dirilis Bulan Depan

Tetapi karena luasnya penyebaran virus corona di dunia, para ilmuwan telah berusaha mempercepat proses pengembangan vaksin ini.

Situs berita terpopuler Israel, Ynet, sekitar tiga pekan lalu melaporkan bahwa Israel menerima lima kali pengiriman sampel virus corona dari Jepang, Italia, dan negara lain.

Sampel-sampel virus itu dibawa oleh kurir khusus Kementerian Pertahanan Israel ke fasilitas riset Institut Riset Biologis dan dibekukan di bawah suhu minus 80 derajat Celcius.

Sejak itu, para ilmuwan Israel bekerja keras untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Dibantah Kementerian Pertahanan Israel

Baca Juga: Jerman Pede Bakal Sukses Siapkan Vaksin Virus Corona

Sayang Kementerian Pertahanan Israel, dalam jawabannya kepada Ha'aretz, membantah kabar itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI