Suara.com - Beberapa waktu lalu, para peneliti dari Graz University of Technology menyebut bahwa prosesor AMD yang diproduksi para periode 2011-2019 memiliki dua celah keamanan.
Terkait hal tersebut, AMD menyampaikan pernyataan tertulisnya untuk mengklarifikasi dan menjelaskan situasi terkini.
"AMD menyadari adanya informasi whitepaper baru yang mengklaim potensi eksploitasi keamanan pada CPU AMD. Di mana adanya pihak yang bertindak merugikan dapat memanipulasi fitur yang berhubungan dengan cache, untuk berpotensi mentransmisi data pengguna dengan cara yang tidak disengaja," terang AMD dalam keterangan resminya, Rabu (11/3/2020).
"Para peneliti kemudian memasangkan jalur data ini dengan perangkat lunak yang diketahui dan dimitigasi atau kerentanan kebocoran celah. AMD percaya bahwa ini bukanlah serangan berbasis spekulasi baru," imbuhnya.
Baca Juga: Dahulu Kala, Bumi Berputar Lebih Cepat
Pascaadanya laporan celah keamanan tersebut, AMD terus merekomendasikan cara-cara terbaik berikut untuk membantu mengurangi isu-isu kebocoran celah ini, dengan beberapa langkah berikut:
• Menjaga sistem operasi tetap terbaru dengan mengoperasikan versi terbaru dari platform software dan firmware dimana mencakup mitigasi spekulasi serangan kerentanan celah.
• Mengikuti metodologi coding yang aman.
• Menerapkan versi terbaru dari critical libraries yang telah ditambal, termasuk yang rentan terhadap serangan kebocoran celah.
• Memanfaatkan cara penggunaan komputer yang aman dan menjalankan software antivirus.
Baca Juga: Begini Cara Virus Corona COVID-19 Menyerang Tubuh Manusia