NASA Temukan Molekul Organik di Mars, Bukti Kehidupan Kuno?

Rabu, 11 Maret 2020 | 13:30 WIB
NASA Temukan Molekul Organik di Mars, Bukti Kehidupan Kuno?
Mobil robotik sekaligus laboratorium berjalan milik badan antariksa Amerika Serikat di Mars, Curiosity. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjelajah Curiosity milik NASA telah mengungkap keberadaan beberapa molekul organik di Mars. Molekul yang baru ditemukan ini dikenal sebagai tiofena dan menarik perhatian para ilmuwan di Universitas Washington.

Para ilmuwan percaya bahwa molekul yang ditemukan dalam sampel yang diambil oleh Curiosity pada 2018 tersebut, diciptakan oleh proses biologis dan bukan oleh proses kimiawi. Dengan kata lain, kemungkinan besar itu mengarah pada bukti kehidupan kuno di Mars.

Dilansir laman IFL Science, tiofena adalah molekul yang terbuat dari empat atom karbon dan atom belerang yang membentuk cincin berbentuk pentagon. Di Bumi, molekul-molekul ini ditemukan dalam batu bara dan minyak mentah.
Senyawa ini diperkirakan terbentuk melalui proses termokimia, tetapi bakteri juga dapat membuatnya. Melihat dari hal itu, para ilmuwan bertanya-tanya bisakah bakteri puba menciptakan senyawa tersebut di Mars.

"Kami mengidentifikasi beberapa jalur biologis untuk tiofena yang tampaknya lebih mungkin daripada yang kimiawi, tetapi kami masih membutuhkan bukti," kata Dirk Schulze-Makuch, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini.

Baca Juga: 10 Asteroid Terbesar Ini Menjadi Ancaman Bagi Bumi di Tahun 2020

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Astrobiology, para ilmuwan menyebut jika itu adalah reaksi biologis maka itu akan melibatkan bakteri purba yang memfasilitasi perakitan cincin karbon dan belerang. Namun, jika senyawa terbentuk melalui reaksi abiotik, itu tidak perlu melibatkan bentuk kehidupan.

Ilustrasi permukaan planet Mars (Shutterstock).
Ilustrasi permukaan planet Mars (Shutterstock).

Tiofena juga dapat dibuat melalui reduksi termokimia sulfat, yang membutuhkan suhu 120 derajat Celcius. Mars memiliki banyak gunung berapi sehingga planet ini dapat menghasilkan zat-zat ini, seperti halnya dampak meteorit. Namun, tim ahli tidak yakin bahwa proses ini dapat menjelaskan jumlah tiofena yang terdeteksi oleh Curiosity.

Saat ini, para ilmuwan masih belum dapat membuktikan dengan pasti jika ada kehidupan di Mars. Terlepas dari penemuan baru ini, yang tampaknya menunjukkan bahwa adanya keterlibatan bakteri purba, para ilmuwan masih mencari bukti lebih lanjut yang diperlukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI