Suara.com - Berdasarkan data yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada Jumat (7/5/2020), pukul 21:48 Universal Time (Sabtu, 8 Mei 2020 pukul 4.48 Waktu Indonesia Barat) pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer.
Asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo.
Menurut laman Study Astronomy Online at Swinburne University, asteroid Apollo adalah Near Earth Asteroids (NEA) atau Asteroid Dekat Bumi dengan kekuatan perihelion kurang dari 1,017 AU, dan sumbu semi-mayor lebih besar dari 1 AU, di mana 1 AU setara dengan jarak antara Bumi dan Matahari.
NEA umumnya terdiri dari beberapa kelompok asteroid, yaitu Atira, Aten, Apollo, dan Amor. Pengelompokan asteroid ini berdasarkan pada jarak perihelion, jarak aphelion, dan sumbu semi-mayor.
Baca Juga: Menginap di Hotel, Warganet Ini Temukan Kamera Tersembunyi di Balik Speaker
Asteroid Apollo memiliki ukuran kurang dari 10 km dan membentuk mayoritas populasi yang melintasi Bumi serta termasuk dalam asteroid yang Berpotensi Berbahaya.
Saat ini, asteroid 1866 Sisyphus adalah yang terbesar yang ditemukan sejauh ini. Sedangkan, Asteroid Apollo pertama yang ditemukan adalah 1862 Apollo.
Asteroid ini sangat berbahaya apabila berada pada jarak yang dekat dengan Bumi, salah satunya seperti Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013 silam ukuran 17 meter.
Masa hidup asteroid Apollo relatif singkat, hanya sekitar 10 juta tahun karena memiliki potensi yang lebih tinggi untuk bertabrakan dengan planet-planet bagian dalam. Meski begitu, saat ini tercatat ada lebih dari 1600 asteroid Apolllo yang diketahui.
Baca Juga: Bisa Lebih Cepat Besar dan Panjang, Ini 5 Tips Main Worms Zone