Kominfo Deteksi 177 Hoaks Virus Corona, 5 Diproses Hukum

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 09 Maret 2020 | 18:49 WIB
Kominfo Deteksi 177 Hoaks Virus Corona, 5 Diproses Hukum
Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), Samuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Senin (25/3/2019). [Suara.com/Muhamad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengatakan bahwa hingga Minggu (8/3/2020), telah menemukan sebanyak 177 hoaks atau berita bohong dengan topik virus corona di Indonesia.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Senin, mengatakan dari 177 kasus yang ditemukan, lima di antaranya tengah dibawa ke ranah hukum.

Hotline Virus Corona
Hotline Virus Corona

Kelima kasus tersebut yakni dua kasus tengah ditangani oleh Polda Kalimantan Timur, dua kasus lainnya di Kalimantan Barat, dan satu di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"(Hoaks yang dibawa ke jalur hukum) adalah mereka (pembuat hoaks) yang punya indikasinya. Misalnya untuk kasus yang di bandara itu, kalau ada niatan, desain, itu dia niat dong, bikin kepanikan," kata Semuel.

Baca Juga: Identitas Lengkap 19 Pasien Positif Virus Corona di Indonesia

Berdasarkan data terbaru Kominfo, pada periode Senin (2/3/2020) hingga Minggu (8/3/2020), terdapat sebanyak 35 isu hoaks baru yang ditemukan, atau naik hingga 18 berita bohong baru terkait virus corona dari pekan sebelumnya yang hanya ditemukan 17 hoaks.

Data tersebut juga menunjukkan, hoaks tertinggi terdapat pada periode 27 Januari hingga 2 Februari dengan 42 temuan berita bohong menyusul maraknya pemberitaan awal terkait virus corona yang mewabah di Wuhan, China.

Temuan itu terus menurun selama empat pekan, namun kembali mencuat pekan lalu menyusul pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia.

Lebih lanjut, Semuel mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk meminimalisir penyebaran hoaks serta memberikan literasi digital yang berisikan informasi yang benar dan terpercaya.

"Kita ingin menyediakan edukasi literasi digital. Mendahulukan nalar sebagai kapten kita. Bagaimana bisa memberikan kesadaran masyarakat soal ruang digital," kata pria yang akrab disapa Semmy itu.

Baca Juga: Pasien Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 19 Orang

"Kesadaran itu menyangkut apa yang kita lihat, baca, tonton, dan bagaimana informasi bisa dipercaya sampai sumbernya memang bisa dipercaya," ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI