Suara.com - Sejak Agustus 2019, NASA mengadakan kontes penamaan untuk penjelajah Mars 2020 terbaru miliknya, yang diikuti oleh seluruh siswa di Amerika Serikat. Sebanyak 28 ribu saran nama telah diterima NASA dan pada Januari 2020, NASA memilih sembilan nama kandidat yang keluar sebagai finalis.
Sekarang, badan antariksa itu telah memutuskan nama akhir untuk penjelajah Mars 2020, yaitu Perseverance. Nama tersebut usulan dari Alexander Mather asal Virginia. Pemilihan nama ini diputuskan oleh panel ahli yang mencakup astronot, insinyur penjelajah, dan publik lewat pemungutan suara.
Nama-nama finalis lainnya yang diajukan mencakup Endurance, Tenacity, Promise, Vision, Clarity, Ingenuity, Fortitude, dan Courage. NASA umumnya suka menggunakan nama-nama yang memikat dan menginspirasi publik, seperti penjelajah sebelumnya Curiosity dan InSight serta Spirit dan Opportunity.
"Penjelajah Mars ini akan membantu membuka jalan bagi kehadiran manusia di sana dan aku ingin mencoba dan membantu dengan cara apa pun yang aku bisa. Penolakan terhadap tantangan bukanlah suatu pilihan," ucap Alexander Mather, seperti dikutip laman IFL Science.
Baca Juga: Modern, Tempat Bumbu Penjual Batagor Ini Jadi Sorotan Warganet
Penjelajah ini diperkirakan akan mendarat di Mars pada 18 Februari 2021 di Kawah Jezero. Para ilmuwan meyakini lokasi ini sebagai sebuah danau kuno. Perseverance akan menyelidiki proses geologis yang terjadi di danau kuno ini dan akan menilai kelayakhuniannya di masa lalu.
Desain penjelajah Mars 2020 baru ini sendiri terinspirasi oleh Curiosity, dengan beberapa komponen yang telah teruji tetapi juga dengan instrumen ilmiah baru dan bor inti untuk pengambilan sampel. Penjelajah ini juga akan membawa helikopter drone.
Perseverance pun tidak akan hanya berfokus pada masa lalu Planet Merah, tetapi juga pada masa depannya. Analisis air bawah permukaan dan karakterisasi berbagai faktor lingkungan dari debu hingga cuaca, akan sangat penting dalam perencanaan ekspedisi manusia ke Mars di masa depan.