Jerman Pede Bakal Sukses Siapkan Vaksin Virus Corona

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 08 Maret 2020 | 13:18 WIB
Jerman Pede Bakal Sukses Siapkan Vaksin Virus Corona
Wabah virus corona (coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat Coronavirus sedang dikembangkan oleh perusahaan CureVac di kota Tubingen, Jerman, di mana dua orang diyakini telah positif COVID-19.

Dr Mariola Fotin-Mleczek, seorang spesialis biotek Polandia yang memimpin upaya pengembangan vaksin, mengatakan kepada TVN24 sebagaimana dilansir laman Express.co.uk bahwa penyembuhannya akan "bersih dan aman".

"Nilai teknologi kami adalah bahwa jalur produksi sudah ada. Anda dapat mulai memproduksi vaksin untuk manusia dengan sangat cepat. Basis teknologi kami adalah asam ribonukleat (RNA). Itu bisa dibandingkan dengan pen drive tempat kita menyimpan informasi tertentu. Vaksin kami berisi informasi tentang struktur protein yang ada di permukaan Coronavirus," jelasnya.

Mirip dengan DNA, RNA adalah jenis asam nukleat yang mengkodekan dan mengatur ekspresi gen.

Baca Juga: Viral! Ayam Hitam Dijual Rp 93.000, Warganet : Ayam Piaraan Black Panther

Beberapa patogen seperti SARS-CoV-2 disebut virus RNA, yang berarti bahan generiknya didasarkan pada RNA dan bukan DNA.

Para ilmuwan telah menemukan virus COVID-19 adalah beta-coronavirus single-stranded mirip dengan Coronavirus sindrom pernafasan akut yang parah atau SARS-CoV.

Disuntikkan ke jaringan otot, vaksin Jerman berpotensi melawan Virus Corona dengan memberikan instruksi pada tubuh untuk memproduksi protein spesifik.

Protein-protein ini sudah ditemukan di permukaan virus, yang secara alami akan merangsang sistem kekebalan untuk mengenali dan menargetkan ancaman.

Jika berhasil, tubuh kemudian akan menghasilkan antibodi untuk menetralkan virus corona.

Baca Juga: Berkat Temuan Canggih, Orang Kaya Kini Bisa Hidup Selamanya

"Kami hanya memberikan informasi tentang cara menghasilkan protein tertentu dan protein itu sendiri tidak berbahaya karena merupakan protein yang saat ini ada dalam tubuh kita," kata Dr Fotin-Mleczek.

Namun, para peneliti perlu terlebih dahulu menguji efektivitas penyembuhan Coronavirus yang mereka usulkan.

Vaksin pertama-tama akan diuji pada sekelompok kecil orang uji untuk melihat apakah itu berfungsi sebagaimana dimaksud.

“Kemungkinan besar kemungkinan akan menerima dua dosis, dengan jarak empat minggu di antaranya. Kami akan mempelajari respon imunologis setelah dosis pertama dan setelah yang kedua, jadi setelah beberapa minggu kami akan tahu apakah vaksin yang kami miliki berhasil,” jelas Dr Fotin-Mleczek.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Virus Corona baru menyerang sistem pernapasan tubuh dengan memicu berbagai gejala dan radang paru-paru seperti flu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penyakit akibat infeksi COVID-19 umumnya ringan, terutama untuk anak-anak dan dewasa muda.

“Namun, itu dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar satu dari setiap lima orang yang tertular memerlukan perawatan rumah sakit. Oleh karena itu sangat normal bagi orang untuk khawatir tentang bagaimana wabah COVID-19 akan mempengaruhi mereka dan orang yang mereka cintai," tulis WHO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI