Suara.com - Orang kaya raya akan segera dapat "hidup selamanya" berkat terobosan ilmiah canggih yang secara efektif membawa akhir kematian. Sebagaimana dilansir laman Daily Star, Minggu (8/3/2020), para ahli percaya, futurolog dan mantan anggota parlemen Partai Buruh Dr Ian Pearson mengatakan bahwa beberapa dekade ke depan akan melihat pengaburan garis antara manusia dan mesin.
Dia berpendapat bahwa teknologi semacam itu sudah ada di sini sampai tingkat tertentu, dengan implan retina dan microchip. Beberapa tahun mendatang, akan melihat bahwa teknologi mengambil lompatan besar ke depan.
"Anggap saja seperti menambahkan ekstensi ke otak, mirip dengan menambahkan konservatori ke rumah," katanya.
Dr Pearson percaya bahwa pada 2050-an, kita akan mencapai apa yang disebutnya "keabadian elektronik". Ini akan memungkinkan mereka yang memiliki kemampuan untuk membelinya, dengan kemampuan memperluas pikiran mereka menjadi sesuatu yang menyerupai The Cloud.
Baca Juga: Siap-siap Ucapkan Selamat Tinggal pada Fitur Google Assistant Satu Ini
Perkembangan semacam itu dapat membuka peluang luar biasa, termasuk, kata Dr Pearson, "komunikasi telepati".
"Implan mikroskopis berukuran hanya beberapa milimeter dapat dimasukkan, menghubungkan ke otak kita," kata Dr Pearson.
Di masa ini juga akan melihat, manusia dapat berkomunikasi di seluruh dunia, dengan mentransmisikan otak kita melalui sesuatu seperti The Cloud ke kapal lain, seperti tubuh manusia yang dikloning, di sisi lain dunia.
Meskipun teknologi yang luar biasa canggih ini mungkin terbatas pada yang super kaya di masa mendatang, Dr Pearson percaya bahwa "pada 2060, ini bisa menjadi lebih utama".
Dia menambahkan bahwa kemungkinan besar otak kita akan ditransfer ke robot mirip Westworld.
Baca Juga: Penampakan Nugget Gosong, Warganet : Varian Baru Dark Mode On 2020
"Tidak perlu kloning manusia, kita bisa membuat android gaya Westworld dengan kerangka yang kaku. Ini akan memiliki serat seperti otot yang tumbuh ke daging manusia, dan mereka akan menjadi 10-15 kali lebih kuat dari otot manusia," katanya.