Suara.com - Sebuah purwarupa Nintendo Playstation langka laku seharga 360.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 5,1 miliar dalam pelelangan yang digelar baru-baru ini.
Purwarupa konsol game super langka itu merupakan buah kolaborasi antara Nintendo dan Sony. Dua perusahaan disebut pernah berencana untuk membangun sebuah konsol game bersama, tetapi belakangan kerja sama itu tidak diteruskan.
Menurut Heritage Auction, rumah lelang yang menjual konsol itu, sebanyak 200 unit purwarupa Nintendo Playstation yang pernah dibuat. Adapun yang dilelang kemarin adalah satu-satunya yang tersisa, sementara 199 unit lainnya sudah dihancurkan.
Konsol Nintendo Playstation yang dilelang itu diketahui milik Olaf Olafsson, pendiri Sony Interactive Entertainment. Konsol itu diketahui masih bisa berfungsi normal.
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun PlayStation 2, Bukan Sekadar Konsol Game Terlaris
Olafsson membawa konsol langka itu saat meninggalkan Sony dan pindah ke Advanta. Dari sana ia kemudian hengkang ke Time Warner, tetapi konsol itu ditinggalkannya di Advanta. Advanta belakangan bangkrut dan menjual semua asetnya, termasuk konsol game langka Nintendo Playstation itu.
Nintendo Playstation merupakan buah kolaborasi antara Nintendo dan Sony di akhir dekade 1980an hingga awal 1990an. Nintendo yang ketika itu sudah masuk ke pasar video game ingin menggunakan teknologi CD yang dimiliki Sony.
Nintendo, yang ketika itu sudah sukses dengan konsol Super Nintendo-nya, tak ingin ketinggalan dari pesain seperti Sega dan Atari yang sudah merilis konsol berbasis CD.
Sayang kolaborasi dengan Sony itu tak berlangsung lama. Hanya sehari setelah Sony mengumumkan kolaborasi dengan Nintendo pada 1991, Nintendo justru mengumumkan kemitraan baru dengan Philips. Perubahan ini belakangan mengubah pasar game selamanya.
Sony yang merasa ditinggal, kemudian mengembangkan konsol game sendiri yang diberi nama Playstation. Konsol ini sangat laris dan berhasil terjual sebanyak 100 juta unit.
Baca Juga: Sony Galau Tetapkan Harga PlayStation 5, Ini Alasannya
Sebaliknya Nintendo, kolaborasinya dengan Philips justru gagal menghasilkan konsol yang laris di pasaran. Penjualannya lesu dan jauh tertinggal dari Playstation.