Suara.com - Musuh terbesar polusi di dunia ini adalah sampah plastik. Setidaknya, ilmuwan mencoba mengurangi masalah tersebut dengan meneliti ulat pemakan plastik.
Ulat itu sebenarnya adalah larva dari spesies yang dikenal sebagai greater wax moth atau ngengat lilin besar (Galleria mellonella).
Larva dari Galleria mellonella memiliki kemampuan luar biasa untuk memakan dan memecah polietilen, sejenis plastik yang digunkan dalam tas belanja, wadah makanan, dan kemasan lainnya.
Dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, ilmuwan dari Brandon University (BU) menemukan bahwa "ulat yang sangat lapar" bahkan mampu bertahan hidup dengan diet plastik selama lebih dari setahun.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik Lautan, Apa Strategi Indonesia?
Itu berarti ulat ini bisa bertahan hidup dalam kurun waktu setahun hanya dengan memakan plastik tanpa sumber makanan lain.
Di alam liar, Galleria mellonella akan menyusup ke sarang lebah dan mengonsumsi lilin yang membentuk sarang lebah.
Ternyata, polietilen juga terbuat dari rantai hidrokarbon yang terstruktur serupa sehingga memungkinkan mereka untuk mengonsumsi plastik juga.
Dr. Christophe LeMoine dari Departemen Biologi Brandon University menjelaskan bahwa kemampuan itu berkat spesies bakteri tertentu yang hidup di usus larva.
"Bakteri pemakan plastik sudah kita ketahui, tetapi kemampuan mendegradasi plastik mereka ada pada tingkat yang sangat lambat. Demikian juga, ketika kami merawat ulat dengan antibiotik untuk mengurangi bakteri usus mereka, spesies larva ngengat itu tidak dapat mendegradasi plastik dengan mudah. Jadi tampaknya ada sinergi antara bakteri dan inang larva ngengat yang mempercepat degradasi plastik," kata Dr. Christophe LeMoine dikutip dari IFLScience.
Baca Juga: Pasuruan Target Bereskan Sampah Plastik Hingga 70 Persen pada 2025
Penelitian ulat pemakan plastik pernah dilakukan juga oleh ilmuwan dari CSIC (Consejo Superior de Investigaciones Científicas) atau Badan Penelitian Ilmiah Prancis di tahun 2017.