Suara.com - Samsung Electronics Indonesia secara resmi memboyong ponsel layar lipat kedua mereka, Samsung Galaxy Z Flip, ke Tanah Air pada Rabu (4/3/2020) berbarengan dengan peluncuran trio Galaxy S20 Series.
Di atas kertas, ponsel flagship ini kaya akan inovasi, plus dilengkapi segudang fitur-fitur terbaik di kelasnya. Sebut saja layar Super AMOLED, chipset Snapdragon 855 Plus, hingga dua kamera belakang (12 MP + 12 MP) dan kamera selfie tunggal beresolusi 10 MP.
Dengan spesifikasi tinggi dan kemampuan layar yang bisa ditekuk, wajar bila produsen teknologi asal Korea Selatan ini melabeli harga Samsung Galaxy Z Flip cukup tinggi, yaitu Rp 21.888.000.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Ini Harga Samsung Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip di Indonesia
Namun di balik inovasi dan kemewahan yang dibawanya, Samsung Galaxy Z Flip punya beberapa kekurangan. Paling terlihat jelas, casingnya yang mudah kotor.
Hal ini sangat terasa ketika Suara.com menjamah ponsel tersebut. Meskipun polesan warnanya sangat cantik, namun ketika jemari tangan melepaskan perangkat dari genggaman, langsung meninggalkan bekas sidik jari.
Tak hanya itu, jika tangan dalam keadaan berkeringat, nah keringat itu juga ikut menempel pada casing ponsel. Mungkin ini terjadi lantaran cangkang Samsung Galaxy Z Flip terbuat dari paduan plastik dan metal, atau sepuhan warna-warna glossy yang rentan terhadap debu dan sidik jari.
Selain itu, ada bahan pertimbangan lain yang membuat ponsel ini terlihat mengkhawatirkan, yaitu pada engsel atau sambungan layar.
Meskipun pihak Samsung mengklaim teknologi layar lipatnya sudah lebih baik ketimbang Galaxy Fold yang menuai kritik, namun tetap saja pengguna disarankan untuk berhati-hati ketika membuka atau menutup ponsel unik ini.
Baca Juga: Baru Diluncurkan, Pre-Order Galaxy Z Flip Ludes dalam 66 Menit