Suara.com - Elon Musk meyakini bahwa era keemasan jet tempur sudah berakhir. Di masa depan, perang tidak akan lagi mengandalkan jet yang dikemudikan pilot.
Pendiri sekaligus CEO dari SpaceX dan Tesla itu meramalkan bahwa di masa depan, medan pertempuran akan dipenuhi oleh drone yang mampu dikendalikan secara otonom dari jarak jauh.
"Era jet tempur sudah berlalu," ujar lelaki kelahiran Afrika Selatan ini dalam sebuah simposium bersama Angkatan Udara Amerika Serikat, seperti dilansir dari CNBC pada Senin (2/3/2020).
Meskipun Elon Musk tidak menyukai adanya peperangan di muka Bumi ini, namun di sisi lain, perkiraannya itu kian mendekati kenyataan.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Akhir Pekan: Geneva Motor Show Batal, Nmax Pak Harto
"Drone perang adalah bagian dari masa depan. Ini bukanlah masa depan yang saya inginkan, namun itulah yang akan terjadi," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Elon Musk juga mengomentari jet tempur paling mutakhir milik pemerintah Amerika Serikat, yakni F-35, yang dinilai masih memiliki kekurangan, karena tidak memiliki tandem, dalam hal ini drone tempur.
"Joint Strike Fighter seharusnya ada kompetitornya. Pesaing itu sebuah pesawat drone tempur yang dikontrol secara remote oleh manusia," imbuhnya.
Elon Musk bahkan sesumbar menyebutkan bahwa drone yang dipersenjatai alat perang akan menang dengan mudah jika harus bertempur dengan jet F-35.
"Pesawat tempur F-35 tidak akan punya peluang melawannya. Saya tak punya keraguan sedikit pun jika Amerika Serikat tidak berinovasi soal ini, maka kita akan jadi nomor dua," pungkasnya.
Baca Juga: Ancaman COVID-19, Fans Sport Otomotif Tetap Berpeluang Nonton