Suara.com - Di atas permukaan, Mars mungkin terlihat kering, tandus, dan tanpa kehidupan. Akan tetapi, pergerakkan bawah tanahnya termasuk aktif.
Bahkan, wahana pendarat (lander) InSight milik NASA mendeteksi adanya ratusan gempa di Planet Merah yang kerap disebut dengan marsquake.
Temuan NASA ini telah dipublikasikan lewat jurnal Nature Geoscience dan Nature Communications. Sekadar informasi, Lander InSight sendiri pertama kali mendarat di Mars pada 26 November 2018 dan pertama kali mendeteksi marsquake pada April 2019.
"Kami akhirnya, untuk pertama kalinya, menemukan bahwa Mars adalah planet yang aktif secara seismik," terang Principal Investigator InSight Bruce Banerdt, seperti dikutip laman Cnet, Kamis (27/2/2020).
Baca Juga: Terjerat Gaya Gravitasi Bumi, Asteroid Ini Jadi Bulan Kedua Kita
"Aktivitas seismik ini lebih besar daripada di Bulan, tapi lebih kecil dibanding Bumi," lanjutnya ketika memaparkan tingkat agresivitas gempa fi Mars.
Lebih jauh, magnitudo gempa di Mars tercatat lebih kecil ketimbang gempa yang terjadi di Bumi. Dari 174 marsquake yang dideteksi oleh seismometer InSight hingga September 2019, 20 di antaranya berkisar di antara magnitudo 3 hingga 4.
Selain itu, gempa di Mars juga terjadi di area yang lebih dalam dibandingkan dengan Bumi, karena terjadi di kedalaman 50 km, atau sekitar 5 hingga 10 kali lebih dalam dibanding lokasi gempa di Bumi.
Dengan kedalaman seperti itu, gempa di Mars mungkin masih bisa dirasakan oleh manusia yang berdiri di permukaannya, tapi tidak begitu besar untuk mengguncang atau menghancurkan struktur pusat penelitian atau koloni manusia di Mars, yang menjadi impian Elon Musk.
Setelah berhasil mendapatkan temuan ini, para peneliti berharap bisa mendeteksi gempa yang lebih besar lagi agar bisa memberikan mereka gambaran tentang bagian dalam planet atau bahkan intinya. Namun hingga saat ini, mereka belum berhasil mendeteksi gempa berskala besar.
Baca Juga: Sandingkan Penampakan Malang dan Jakarta, Netizen: Ngena Banget!
"Penyebab umum marsquake adalah pendinginan planet jangka panjang. Detail dari mekanisme gempa ini masih menjadi misteri bagi kami. Kami belum memiliki kesimpulan tentang mekanisme dari gempa individual ini," lanjut Banerdt.