Suara.com - Wabah Virus Corona diakui Apple turut mempengaruhi produksinya di China. Namun, dilansir laman Digitimes, permintaan iPad di negeri Gingseng tersebut diklaim mengalami peningkatan, justru karena Virus Corona.
Virus Corona telah mengakibatkan banyak pabrik bisnis tutup sementara karena pemerintah menahannya agar tidak terjadi penyebaran yang begitu luas.
Namun, karena bisnis tak dapat seterusnya ditutup, beberapa skenario kerja jarak jauh diterapkan. Seperti karyawan diharapkan bekerja dari rumah atau dari jarak jauh.
Akibatnya, sebagaimana dilansir laman Ubergizmo, ada peningkatan permintaan untuk perangkat portabel seperti iPad. Kondisi membuatnya menjadi perangkat yang ideal untuk pekerja, mahasiswa dan siswa yang masih harus produktif meski harus di rumah.
Baca Juga: Hore! Kini Siapapun Bisa Menikmati Pengalaman Bak Astronot di Gravitasi Nol
Perlu diketahaui pemerintah China mewajibkan penduduknya untuk dikarantina di dalam rumah dan mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona.
Laporan dari DigiTimes mengatakan bahwa sebagai akibat dari lonjakan permintaan ini, banyak pengecer online penjual tablet terjual habis.
Memanfaatkan situasi ini, penjual ecer ini menaikkan stok iPad yang tersisa untuk menanggapi lonjakan perminataan iPad ini.
Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan seperti Apple berpotensi mendapatkan manfaat dari Virus Corona.
Tidak hanya permintaan iPad, beberapa orang memperkirakan mungkin saja ada peningkatan dalam pengeluaran App Store. Pasalnya, semakin banyak orang yang terpaksa tinggal di rumah dan perlu mencari sarana hiburan alternatif menggunakan iPad.
Baca Juga: Mantul! Robot Ini Sanggup Ganti Ban dalam Hitungan Menit