Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memuji Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang dinilainya sukses membuat suhu Ibu Kota Jawa Timur itu turun 2 derajat Celcius.
Dwikorita menyebut upaya-upaya penghijauan yang telah berhasil menurunkan suhu Kota Surabaya hingga 2 derajat Celsius sebagai sesuatu yang fenomenal.
"Ini sesuatu yang sangat fenomenal dan benar-benar langka apabila kita cari di belahan bumi mana pun sehingga ini perlu diapresiasi setinggi-tingginya," kata Dwikorita saat bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (24/2/2020).
"Harus banyak orang yang belajar dari sini. Ini penghargaan kepada Bu Wali Kota yang telah sukses beradaptasi dalam mengatasi perubahan iklim global. Ternyata rahasianya sudah dibongkar juga tadi, yaitu penghijauan, penghijauan, dan penghijauan," ia menambahkan.
Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat, 7 Daerah Berstatus Siaga, Termasuk Jakarta
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pada masa awal dia menjabat sebagai wali kota, suhu di Surabaya di kisaran 30 sampai 31 derajat Celsius dan setelah pembangunan ruang-ruang terbuka hijau (RTH) suhu kota menurun menjadi 28 sampai 29 derajat Celsius.
"RTH ini terus ditambah, sampai suatu saat nanti, suhu Surabaya bisa mencapai 22 derajat Celsius," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya, menurut dia, akan menambah RTH sampai mencakup 30 persen dari luas wilayah kota dengan mengubah lahan-lahan kosong dan sempadan sungai menjadi taman.
"Target kami memang 30 persen luas wilayah Surabaya terdiri dari RTH untuk publik, supaya terus turun suhunya," katanya.
Menurut data pemerintah, hingga tahun 2018 luas RTH di Surabaya mencapai 7.290 hektare atau 21,79 persen dari luas wilayah Kota Surabaya.
Baca Juga: Risma Bertahan di Surabaya, Lepaskan Ambisi Kekuasaan Demi Kemanusiaan
Perinciannya meliputi RTH makam 283,53 hektare, RTH lapangan dan stadion 355,91 hektare, RTH telaga atau waduk atau bozem 192,06 hektare, RTH dari fasilitas umum dan fasilitas sosial permukiman 205,50 hektare, RTH kawasan lindung 4.548,59 hektare, RTH hutan kota 55,81 hektare, RTH taman dan jalur hijau 1.649,10 hektare.
"Jumlah ini semakin banyak di tahun 2019 hingga saat ini, karena kami terus mengembangkan ruang terbuka hijau itu," kata Risma. [Antara]