Apa yang Harus Dilakukan Jika Asteroid Penghancur Melesat ke Arah Bumi ?

Senin, 24 Februari 2020 | 15:00 WIB
Apa yang Harus Dilakukan Jika Asteroid Penghancur Melesat ke Arah Bumi ?
Ilustrasi asteroid menabrak Bumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika asteroid raksasa melesat ke arah Bumi dan akan menghantam Bumi, manusia memiliki beberapa pilihan untuk melakukan sesuatu. Mulai dari menghadang dengan pesawat ruang angkasa canggih untuk menjatuhkannya, meledakkannya dengan senjata nuklir. Bisa juga menariknya dengan traktor gravitasi atau memperlambatnya turun menggunakan sinar matahari yang terkonsentrasi.

Sebagian besar film sains fiksi menggambarkan, astreroid yang masuk ke orbit Bumi biasanya terdeteksi di menit-menit terakhir dan para pihak berwenang hanya memiliki beberapa hari atau minggu untuk mengevakuasi warga.

Faktanya, asteroid adalah ancaman yang nyata dan manusia tidak bisa memprediksi secara tepat kapan benda langit itu akan menghantam Bumi.

Para ilmuwan di MIT kemudian membuat panduan yang diterbitkan di jurnal Acta Astronautica untuk membantuk deflektor asteroid di masa depan.

Baca Juga: Perampok Gasak 1 Baskom Tempe, Warganet: Nggak Tega Mukulinnya

Karena sebagian besar benda langit di sekitar Bumi sudah diawasi dengan ketat, manusia mungkin akan mendapatkan peringatan atau tanda-tanda jauh lebih cepat.

Para ilmuwan mengamati asteroid ketika benda itu melintasi Bumi dan melihat apakah asteroid tersebut melewati salah satu dari "lubang kunci" atau tidak.

Setiap asteroid yang mengancam Bumi akan bergerak semakin dekat dan jauh dari Bumi pada titik-titik berbeda dalam orbitnya.

Di sepanjang orbit tersebut, setiap asteroid memiliki "lubang kunci" atau wilayah ruang yang akan dilaluinya untuk menghantam Bumi.

"Lubang kunci itu seperti pintu, setelah terbuka, asteroid akan berdampak pada Bumi dengan probabilitas tinggi," ucap Sung Wook Paek, penulis utama di penelitian ini dan mahasiswa pascasarjana MIT, seperti dikutip dari Space.com.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebih Banyak Kandungan Air di Jupiter

Waktu paling tepat dan mudah untuk menghentikan asteroid menabrak Bumi adalah sebelum objek langit itu menyentuh salah satu "lubang kunci".

Paek dan rekan timnya memilih tiga opsi yang secara wajar dapat dilakukan dalam waktu singkat jika asteroid terlihat akan menghantam Bumi. Tiga opsi tersebut mencakup tiga misi yaitu, misi tipe 0, tipe 1, dan tipe 2.

Misi tipe 0 mencangkup sebuah pesawat ruang angkasa canggih diluncurkan ke objek dengan tujuan untuk menjatuhkannya sehingga tidak masuk ke dalam wilayah Bumi.

Misi tipe 1 berisi pengintai yang akan diluncurkan untuk mengumpulkan data rinci tentang asteroid sebelum penabrak utama diluncurkan, demi mendapat bidikan yang lebih baik dan menghasilkan efek ledakan maksimum.

Sedangkan misi tipe 2 mencakup peluncuran dua penabrak kecil sekaligus pengintai. Penabrak pertama akan melakukan tugasnya untuk melihat dampak apa yang akan terjadi. Informasi dari pengintai dan dampak yang ditimbulkan akan digunakan untuk menyempurnakan tugas dari penabrak kedua.

Para ilmuwan mengembangkan metode untuk menghitung misi mana yang terbaik berdasarkan pada dua faktor, yaitu waktu antara misi dimulai dan tanggal asteroid akan mencapai "lubang kunci" dan tingkat kesulitan dalam menjatuhkan asteroid dengan tepat.

Dengan menerapkan perhitungan tersebut pada dua asteroid yang berpotensi menghantam Bumi, Apophis dan Bennu, para ilmuwan membuat serangkaian instruksi kompleks untuk deflektor asteroid di masa depan jika salah satu asteroid itu mulai menuju ke arah "lubang kunci".

Ilustrasi bom nuklir meledak. [Shutterstock]
Ilustrasi bom nuklir meledak. [Shutterstock]

Hasilnya, para ilmuwan menemukan misi tipe 2 adalah cara yang mendekati kata tepat untuk menangkis Benny. Namun, jika hanya memiliki waktu yang singkat, maka tipe 0 adalah jalan yang harus ditempuh.

Prinsip-prinsip dasar yang sama ini pun dapat digunakan untuk mempelajari potensi asteroid pengancam Bumi lainnya dan mungkin penelitian lanjutan di masa depan, dapat memasukkan cara untuk membelokkan asteroid dan senjata nuklir atau mesin berteknologi AI.

Penelitian mendalam tentang hal ini harus dilakukan karena semakin rumit daftar pilihan maka semakin sulit perhitungannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI