Gawat! Ilmuwan Prediksi Habitat Terumbu Karang Akan Punah pada 2100

Senin, 24 Februari 2020 | 10:47 WIB
Gawat! Ilmuwan Prediksi Habitat Terumbu Karang Akan Punah pada 2100
Ilustrasi terumbu karang. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada akhir abad ini, hampir nol habitat terumbu karang yang cocok akan ditinggalkan untuk dipulihkan oleh para konservasionis.

"Pada 2100, ini akan terlihat sangat suram. Berusaha membersihkan pantai dan memerangi polusi adalah hal yang sangat bagus. Kita perlu melanjutkan upaya itu. Tetapi pada akhirnya, memerangi perubahan iklim adalah hal yang perlu kita dukung untuk melindungi karang dan menghindari stres yang berlipat ganda," ucap Renee Setter, seorang biogeografer di Universitas Hawaii Manoa, seperti dikutip laman IFL Science.

Setter dan timnya memprediksi bahwa pada 2045, sebagian besar lautan tidak akan cocok untuk melakukan restorasi terumbu karang. Lalu pada 2100, hanya segelintir lokasi yang akan menjadi opsi yang layak, termasuk Baja California dan Laut Merah.

Ketika air di sekitar terumbu karang memanas, karang menjadi stres dan mengeluarkan ganggang simbiotik yang akan menghilangkan warna dan membuat karang jauh lebih rentan terhadap kematian.

Baca Juga: Ditilang Lewat Jalur Cepat, Pengendara Motor: Tapi Saya Memang Cepat

Proses ini dikenal sebagai pemutihan dan dapat mengubah seluruh komunitas karang merah muda dan oranye menjadi putih pekat.

Ilustrasi pemanasan global. [Shutterstock]
Ilustrasi pemanasan global. [Shutterstock]

Sementara itu, banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan karang. Para ilmuwan percaya bahwa peningkatan keasaman dan suhu adalah penyebab terbesar kepunahannya.

Para ahli mencatat bahwa polusi telah berdampak pada sebagian besar terumbu di seluruh dunia, sehingga tidak akan memiliki dampak signifikan di masa depan, jika dibandingkan dengan efek pemanasan global yang ada.

Untuk mengurangi perubahan iklim, manusia harus secara drastis mengurangi jumlah gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dipompa ke atmosfer. Jika tidak, aspek ikonik dari dunia alami, seperti terumbu karang dan penghuninya akan hilang selamanya.

Baca Juga: China Siap Bangun Stasiun Luar Angkasa Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI