Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengharapkan kelahiran lima startup yang menyandang status unicorn di tahun ini.
"Tahun ini kita harapkan ada tambahan tiga sampai lima (startup unicorn) lagi," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu di sela-sela acara Tokopedia START Summit 2020 di Kota Kasablanka Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Sementara bagi perusahaan rintisan yang sudah tercatat sebagai startup unicorn, Bambang mengharapkan mereka mampu naik kelas lagi menjadi decacorn.
Memang, Menristek tidak menyebut secara spesifik mengenai startup mana saja yang berpotensi naik menjadi unicorn. Meski begitu, ia meyakini startup yang bergerak di sektor on-demand, platform dagang, pendidikan, dan kesehatan punya peluang yang cukup besar.
Baca Juga: Peragaan Busana Anti Mainstream, Warganet: Permisi, Kaum Rebahan Mau Lewat
"Status menjadi unicorn, decacorn dan seterusnya tidak terjadi secara instan, tapi seperti sebuah perjalanan. Maka dari itu, startup harus terus berinovasi," tandasnya.
Sekadar informasi, saat ini Indonesia sudah memiliki empat perusahaan rintisan dengan valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat, yaitu Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan paling anyar OVO.
Sementara itu, Gojek yang tadinya berada di kelas unicorn, berhasil menembus strata decacorn, satu tingkat di atas unicorn dengan valuasi minimal 10 miliar dolar AS.