Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeteksi 119 konten hoaks maupun disinformasi yang berkaitan dengan virus corona dalam kurun waktu 23 Januari hingga 20 Februari, padahal kasus virus mematikan asal Wuhan, China itu sendiri belum terdeteksi di Tanah Air.
Jumlah hoaks virus corona di Indonesia terus meningkat dibandingkan 12 Februari, ketika Kominfo mengumumkan penemuan 86 konten hoaks terkait virus yang sudah menewaskan lebih dari 2.200 orang itu.
Sementara pada awal Februari, jumlah hoaks virus Corona terpantau berjumlah 54 konten.
Kominfo sendiri, melihat pesatnya perkembangan hoaks virus Corona di Indonesia, meminta masyarakat bijak dalam memilah dan memilih informasi yang berkaitan dengan wabah tersebut.
Baca Juga: Sebar Hoaks Virus Corona di Facebook, Perempuan Indonesia Dibui di Malaysia
"Tidak semua informasi di internet terkait virus corona benar dan valid," kata pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu melalui pesan singkat kepada Antara, Sabtu (22/2/2020).
Nando, sapaan akrab Ferdinandus, mengatakan publik sebaiknya mencari informasi melalui situs-situs resmi.
"Jika informasi yang diterima masih diragukan kebenarannya, silakan cek kebenarannya dengan melalukan cross check ke media official lainnya," kata Ferdinandus.
Beberapa hoaks terbaru temuan Kominfo adalah mengenai pasien corona yang dirawat di rumah sakit di Maumere, Nusa Tenggara Timur, daerah Cikarang, Bekasi memasuki masa Siaga 3 virus corona, serta virus corona berasal dari cula badak.
Kementerian Kominfo mengidentifikasi dan memvalidasi empat hingga enam hoaks yang berkaitan dengan virus corona setiap hari di Indonesia.