Terungkap! Misteri Jejak Kaki Dinosaurus di Atap Gua

Kamis, 20 Februari 2020 | 12:32 WIB
Terungkap! Misteri Jejak Kaki Dinosaurus di Atap Gua
Dinosaurus. [The University of Queensland]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misteri dari sepasang jejak kaki dinosaurus yang ditemukan di atap gua dekat Gunung Morgan, Australia, akhirnya terungkap.

Menurut Dr Anthony Romilio dari University of Queensland, dinosaurus tersebut tidak berjalan di langit-langit gua seperti kelelawar, melainkan berjalan di atas sedimen tanah liat lunak dan meninggalkan jejak kaki.

Bahan ini terisi dengan pasir dan ketika kedua lapisan berubah menjadi batu di bawah tekanan lebih banyak material yang berada di atasnya, batu pasir lebih sering mengeras daripada batu lumpur.

Akhirnya, erosi air menghanyutkan material yang lebih lembut untuk membuat gua, meninggalkan jejak kaki yang mencuat dari batu.

Baca Juga: Cara Menghubungkan Speaker Bluetooth dan Headphone ke Android

Meski begitu, para ilmuwan masih dibuat bingung dengan jenis dinosaurus apa yang membuat jejak kaki seperti itu. Cetakan yang ditemukan ada dalam dua ukuran dan ahli paleontologi awalnya mengira itu adalah Theropod yang berjalan dengan empat kaki. Namun, ahli menyebut kaki depan hewan itu tidak cocok untuk berjalan.

Beruntung, Dr Anthony Romilio bertemu dengan dokter gigi bernama Dr Roslyn Dick yang merupakan putri dari pemburu fosil terkenal, Ross Staines. Staines rupanya telah mengambil foto-foto beresolusi tinggi dari gua-gua Gunung Morgan, lengkap dengan catatan-catatan terperinci.

Jejak Dinosaurus. [The University of Queensland]
Jejak Dinosaurus. [The University of Queensland]

Dilansir dari IFL Science, Romilio pun menganalisis catatan yang dikumpulkan Staines dan mengungkapkannya dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Historical Biology. Romilio mengatakan bahwa kemungkinan dua kaki dinosaurus itu dihasilkan dari dua spesies yang berbeda.

Cetakan kaki dinosaurus pertama diprediksi memiliki panjang kaki sekitar 1 meter, sedangkan yang lebih kecil sekitar setengah tingginya. Cetakan yang lebih besar dibuat pertama kali, dan mungkin beberapa menit atau jam kemudian cetakan kaki kedua dibuat.

Usia cetakan ini telah berumur 200 juta tahun dan diprediksi kedua dinosaurus tersebut merupakan herbivora. Namun Romilio masih mempelajari mengenai bagaimana evolusi dinosaurus ini, mengingat cetakan menunjukkan jari kaki yang lebih tebal. Karena umumnya, jari kaki tebal dimiliki therapoda.

Baca Juga: Ini Matematikawan Perempuan di Balik Penemuan Pluto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI