Pembawa Banyak Virus, Mengapa Tubuh Kelelawar Kebal Penyakit ?

Rabu, 19 Februari 2020 | 12:19 WIB
Pembawa Banyak Virus, Mengapa Tubuh Kelelawar Kebal Penyakit ?
Ilustrasi kelelawar buah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelelawar memiliki cara hidup yang penuh misteri. Hewan itu mengekolokasi mangsa, tidur terbalik, dan sebagai tempat bersarangnya virus tanpa tanda-tanda penyakit yang jelas.

Tidak heran, jika kelelawar mendapat perhatian selama bertahun-tahun dari para ilmuwan untuk peran kelewawar dalam rabies, Hendra dan Nipah henipaviruses, filovirus Ebola dan Marburg, dan coronavirus SARS.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana kelelawar berkembang sebagai inkubator virus, para ilmuwan dari University of California, Berkeley, menggunakan kombinasi eksperimen in vitro dan pemodelan in-host.

Para ilmuwan menemukan bahwa kelelawar memiliki sistem kekebalan tubuh yang siap memerangi infeksi dengan membasmi virus dari sel.

Baca Juga: Salip Facebook, Instagram Jadi Raja Media Sosial

Respon imun yang begitu tinggi membantu kelelawar mencegah penyebaran. Hewan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lamban, lebih cenderung kewalahan oleh virus.

"Kelelawar tampaknya memiliki jalur anti-inflamasi yang sangat tinggi. Mereka memiliki jenis yin dan yang yang kokoh dan pertahanan virus yang kemudian diimbangi oleh jalur anti-inflamasi," ucap Cara Brook, seorang postdoctoral Miller Fellow di UC Berkeley.

Selain itu, sayap kelelawar memiliki semacam molekul persinyalan yang disebut interferon-alpha yang membantu memperingatkan sel-sel sebelum infeksi virus dapat menyerang tubuh kelelawar.

Untuk menguji hal ini, tim menempatkan sel-sel yang dikultur dari sistem kekebalan kelelawar buah Mesir, rubah terbang Australia, dan monyet hijau Afrika.

Perbedaan dalam respon kekebalan yang didapat pun sangat mencolok. Sel-sel monyet benar-benar kewalahan menghadapi virus, sementara kelelawar buah Mesir bernasib lebih baik karena interferonnya memulai sistem peringatan dini saat diserang virus.

Baca Juga: Bikin Ngakak! Momen Sok Akrab ke Artis Berujung Kena Damprat

Menariknya, sel-sel rubah terbang hitam mampu mengatasinya lebih baik karena dapat memperlambat infeksi virus dan membuatnya bertahan lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI